Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya meningkatkan pengetahuan guru sekolah tentang geopark Gunungsewu supaya nantinya para siswa bisa mengetahui geopark dan ikut menjaganya.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada ratusan guru di Gunung Kidul, harapannya guru ikut membantu memperkenalkan keberadaan Gunungsewu dan ikut menjaga dan melestarikannya," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Sabtu.
Dia mengatakan, setelah Gunungsewu ditetapkan dalan Geopark Dunia UNESCO pada 2015, akan dilakukan validasi UNESCO di 2019. Pemda tengah berupaya merealisasikan ketiga indikator penting. Adapun tiga indikator penting yang dilakukan adalah baylor university, culture university dan geo university. Di dalam indikator itu ada edukasi, konservasi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, pembangunan berkelanjutan, dan mitigasi bencana.
"Sosialisasi agar geopark dipahami masyarakat, khsuusnya dunia pendidikan," katanya.
Hary mengatakan pihaknya ingin agar para guru yang mendapatkan sosialisasi menularkan kepada para siswa di sekolah. Sehingga sejak dini memahami bentang alam warisan dunia, kedepan mereka juga ikut menjaganya.
"Sejak dini diperkenalkan maka siswa diharapkan saat dewasa nanti mereka para siswa ikut menjaga lingkungan," katanya.
Kepala Seksi Promosi dan Informasi, Dinas Pariwisata Gunung Kidul Purnomo Sumardamto mengatakan dari pantauannya, para guru antusias mengikuti sosialisasi ini, dan tanggapan para guru cukup baik.
"Bahkan banyak dari mereka yang belum mengetahui tentang geopark dan geosite," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul Bahron Rosyid mengaku mendukung langkah dari dinas pariwisata. Sehingga para guru mendapatkan materi baru tentang geopark. "Kami sangat mendukung," katanya.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada ratusan guru di Gunung Kidul, harapannya guru ikut membantu memperkenalkan keberadaan Gunungsewu dan ikut menjaga dan melestarikannya," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Sabtu.
Dia mengatakan, setelah Gunungsewu ditetapkan dalan Geopark Dunia UNESCO pada 2015, akan dilakukan validasi UNESCO di 2019. Pemda tengah berupaya merealisasikan ketiga indikator penting. Adapun tiga indikator penting yang dilakukan adalah baylor university, culture university dan geo university. Di dalam indikator itu ada edukasi, konservasi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, pembangunan berkelanjutan, dan mitigasi bencana.
"Sosialisasi agar geopark dipahami masyarakat, khsuusnya dunia pendidikan," katanya.
Hary mengatakan pihaknya ingin agar para guru yang mendapatkan sosialisasi menularkan kepada para siswa di sekolah. Sehingga sejak dini memahami bentang alam warisan dunia, kedepan mereka juga ikut menjaganya.
"Sejak dini diperkenalkan maka siswa diharapkan saat dewasa nanti mereka para siswa ikut menjaga lingkungan," katanya.
Kepala Seksi Promosi dan Informasi, Dinas Pariwisata Gunung Kidul Purnomo Sumardamto mengatakan dari pantauannya, para guru antusias mengikuti sosialisasi ini, dan tanggapan para guru cukup baik.
"Bahkan banyak dari mereka yang belum mengetahui tentang geopark dan geosite," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul Bahron Rosyid mengaku mendukung langkah dari dinas pariwisata. Sehingga para guru mendapatkan materi baru tentang geopark. "Kami sangat mendukung," katanya.