Gunung Kidul (ANTARA News Jogja) - Pemerintah Kebupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuka peluang bagi investor yang ingin menanamkan investasi di bidang perhotelan dan resor.

Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan bahwa pemkab mengundang investor untuk membangunan hotel dan resor yang sangat mendesak seiring pertumbuhan sektor pariwisata.

"Harapan saya itu tidak membangun hotel yang tinggi, tetapi membangun resor kecil, selain biaya murah juga ramah lingkungan," kata Badingah.

Ia menjelaskan alasan pembangunan resot lebih tepat karena 53 persen wilayah di Gunung Kidul merupakan kawasan karst. Pembangunan resor dinilai lebih aman.

"Kalau dibangun hotel tinggi, nanti kalau ambles dan jebol karena sinkhole atau lubang yang biasa muncul di kawasan karst bagaimana? Kita malah jadi beban," terang dia.

Ia mengatakan, dengan penambahan jumlah resot, akan berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD) sebab, selain dari pajak juga akan berdampak terhadap kunjungan pariwisata yang selama ini menjadi penyumbang terbesar PAD.

"Nanti kan menambah lama tinggal wisatawan di sini. Beberapa sektor lain tentu juga akan merasakan dampaknya. Sehingga berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti mengatakan saat ini lama tinggal wisatawan di Gunung Kidul masih berada pada angka 1,44 hari. Artinya rata-rata wisatawan datang pagi dan pulang pada sore hari. Para wisatawan tersebut sebagian besar masih menginap di Yogyakarta.

"Hal ini menjadi peluang bagi investor dalam menangkap peluang membuka hotel atau resor di kawasan obyek wisata. Kami akan siap memfasilitasi ini. Hal ini akan berdampak pada pergerakan ekonomi masyarakat di Gunung Kidul," katanya.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024