Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Madrasah Muallimin dan Muallimat akan menggencarkan program internasionalisasi yang diantaranya mencakup kegiatan pertukaran pelajar untuk mendorong kader-kader muda Muhammadiyah "go international".
"Kami bermitra dengan berbagai negara bahkan adik-adik kita ada yang ikut exchange (pertukaran pelajar) dan kemudian mereka menetap di sana beberapa lama agar bisa bertukar pikiran," kata Wakil Direktur II Madrasah Muallimin Muhammadiyah Muhammad Alfian Djafar saat jumpa pers di Aula Madrasah Muallimin, Yogyakarta, Rabu.
Menurut Alfian, dalam program internasionalisasi, Madrasah Muallimin dan Muallimat bermitra dengan sejumlah negara yakni Thailand, Kamboja, Singapura, serta Jepang.
Selain untuk meningkatkan kapasitas para santri dan santriwati, program itu juga bertujuan untuk lebih mengenalkan Muhammadiyah di kancah internasional.
"Kami dari Muallimin-Muallimat mengirimkan adik-adik kami bermukim di suatu negara dalam waktu tertentu. Misi mereka mengembangkan Muhammadiyah agar lebih dikenal lagi," kata dia.
Menurut Alfian, yang membedakan dengan sekolah lainnya, hingga saat ini Madrasah Muallimin dan Muallimat masih mengutamakan penanaman karakter kepemimpin yang diwarisi dari para pendahulu Muhammadiyah. "Kami terus gelorakan kepada adik-adik kami bahwa kita orang pendahulu bisa seperti itu maka tidak menutup kemungkinan kita juga bisa bahkan lebih dari itu," kata dia.
Upaya internasionalisasi itu, menurut dia, akan lebih digencarkan setelah momentum Milad 1 Abad Madrasah Muallimin dan Muallimat pada 6 Desember yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Bersamaan dengan momentum 1 Abad, menurut dia, Madrasah Muallimin juga akan mendirikan gedung terpadu baru di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul dengan lahan yang telah disiapkan mencapai 7 hektare.
Koordinator Humas dan Media Milad 1 Abad Muallimin dan Muallimat Rahmat Chairul mengatakan acara Milad 1 Abad Muallimin dan Muallimat Muhammadiyah akan mengusung tema "Diaspora Kader Melintasi Zaman".
Menurut dia, tema tersebut sengaja dipilih sebagai simbol bahwa para santri Muallimin dan Muallimat sebagai kader Muhammadiyah siap berdiaspora melintasi zaman memasuki Abad ke-2. "Termasuk menandakan para kader siap go international," kata dia.
"Kami bermitra dengan berbagai negara bahkan adik-adik kita ada yang ikut exchange (pertukaran pelajar) dan kemudian mereka menetap di sana beberapa lama agar bisa bertukar pikiran," kata Wakil Direktur II Madrasah Muallimin Muhammadiyah Muhammad Alfian Djafar saat jumpa pers di Aula Madrasah Muallimin, Yogyakarta, Rabu.
Menurut Alfian, dalam program internasionalisasi, Madrasah Muallimin dan Muallimat bermitra dengan sejumlah negara yakni Thailand, Kamboja, Singapura, serta Jepang.
Selain untuk meningkatkan kapasitas para santri dan santriwati, program itu juga bertujuan untuk lebih mengenalkan Muhammadiyah di kancah internasional.
"Kami dari Muallimin-Muallimat mengirimkan adik-adik kami bermukim di suatu negara dalam waktu tertentu. Misi mereka mengembangkan Muhammadiyah agar lebih dikenal lagi," kata dia.
Menurut Alfian, yang membedakan dengan sekolah lainnya, hingga saat ini Madrasah Muallimin dan Muallimat masih mengutamakan penanaman karakter kepemimpin yang diwarisi dari para pendahulu Muhammadiyah. "Kami terus gelorakan kepada adik-adik kami bahwa kita orang pendahulu bisa seperti itu maka tidak menutup kemungkinan kita juga bisa bahkan lebih dari itu," kata dia.
Upaya internasionalisasi itu, menurut dia, akan lebih digencarkan setelah momentum Milad 1 Abad Madrasah Muallimin dan Muallimat pada 6 Desember yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Bersamaan dengan momentum 1 Abad, menurut dia, Madrasah Muallimin juga akan mendirikan gedung terpadu baru di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul dengan lahan yang telah disiapkan mencapai 7 hektare.
Koordinator Humas dan Media Milad 1 Abad Muallimin dan Muallimat Rahmat Chairul mengatakan acara Milad 1 Abad Muallimin dan Muallimat Muhammadiyah akan mengusung tema "Diaspora Kader Melintasi Zaman".
Menurut dia, tema tersebut sengaja dipilih sebagai simbol bahwa para santri Muallimin dan Muallimat sebagai kader Muhammadiyah siap berdiaspora melintasi zaman memasuki Abad ke-2. "Termasuk menandakan para kader siap go international," kata dia.