Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan bencana hidrometeorologi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada Jumat (28/3) tidak menyebabkan korban jiwa.
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kulon Progo pada Jumat (28/3) menyebabkan beberapa bencana hidrometeorologi, antara lain tanah longsor, banjir dan pohon tumbang yang terjadi di beberapa lokasi.
Berdasarkan data dari BPBD Kulon Progo, warga terdampak banjir berjumlah 411 jiwa yang terdiri atas 160 kepala keluarga, laki-laki 214 jiwa dan perempuan 197 jiwa.
"Tidak ada korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi di Kulon Progo," kata Agung Setyawan Bupati Kulon Progo di Kulon Progo, Sabtu.
Agung mengatakan pihaknya sudah melakukan evakuasi dan koordinasi dalam penanganan bencana banjir setinggi 1,5 meter yang terjadi di Perumahan Bumi Progo Sejahtera, Dusun Karangtengah Kidul, Kalurahan Margosari.
Disediakan dua titik lokasi pengungsian, yaitu di Kalurahan Margosari dan Masjid Al-Fitroh.
Baca juga: BPBD Kulon Progo mengajukan perpanjangan status tanggap darurat bencana
“Jadi, penanganannya yang pertama sudah dilakukan oleh BPBD dan juga relawan. Kita juga perlu perahu karet, juga sudah melakukan koordinasi dengan PLN," katanya.
Banjir di wilayah tersebut, terjadi secara periodik selama tiga tahun terakhir. Agung berharap BBWSO dapat segera melakukan pengerukan atau normalisasi di Sungai Serang agar tidak terjadi lagi bencana serupa.
“Kita benar-benar memohon kepada BBWSO untuk segera melakukan normalisasi terhadap sungai serang dan anak sungainya, karena tadi malam terkait dua sungai, yaitu Sungai Serang dan Sungai Papah," kata Agung.
Agung dan jajaran melakukan peninjauan lokasi bencana tanah longsor di Dusun Sidi, Giripurwo, pada Sabtu. Pada kesempatan tersebut, Pemkab dan Baznas menyerahkan bantuan berupa sembako.
Berdasarkan keterangan Lurah Giripurwo, Mardisantosa, terdapat satu warga, yakni Prihantono Aji (Redi) yang dilarikan ke Rumah Sakit Panti Bakti Ningsih Klepu, Sleman, karena tertimpa tembok ketika longsor yang terjadi setelah maghrib.
Baca juga: Pemkab Kulon Progo perpanjang status tanggap darurat bencana hidrometeorologi
“Redi sebagai kepala keluarga ingin membersihkan air, ternyata terjadi dorongan tanah dari atas akhirnya longsor. Redi tertimbun, tetapi dapat dievakuasi ,sekarang kondisinya dirawat di RSU Bakti Ningsih Klepu, Minggir, Sleman," kata Mardi.
Agung bersama dengan Dinsos dan Baznas melakukan kunjungan langsung ke RSU Bakti Ningsih Klepu dan memastikan keadaan korban atas nama Prihantono Aji serta memberikan bantuan dari Baznas Kulon Progo.
Baca juga: Polres Kulon Progo mengedukasi masyarakat mitigasi dampak hidrometeorologi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Kulon Progo: Bencana hidrometeorologi tak sebabkan korban jiwa