Sleman, (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana tanah longsor pada puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari 2019.
     
"Masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan ataupun di daerah struktur tanahnya labil kaki imbau untuk lebih meningkatkan kewaspadaan pada saat turun hujan deras" kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Minggu.
     
Menurut dia,  di wilayah Sleman terdapat sejumlah wilayah yang  rawan longsor seperti di Kecamatan yakni di Gamping, Godean, Seyegan, Prambanan dan Cangkringan.
   
 "Di Kecamatan Prambanan, empat desa di kawasan perbukitan menjadi perhatian khusus yakni di Sumberharjo, Gayamharjo, Sambirejo dan Wukirharjo karena memang ancaman longsor cukup tinggi," katanya.
   
 Ia mengatakan, saat ini di wilayah Sleman sudah terpasang  30 unit "early warning system" (EWS) untuk peringatan jika ada longsor.
 
   "Namun dari ke 30 EWS tersebut belum dapat dipastikan semuanya berfungsi atau ada yang rusak," katanya.
     Camat Pramabanan Eko Suhargono mengatakan di Prambanan ada 11 dusun yang memiliki potensi longsor yang cukup tinggi.
   
 "Di Desa Sumberharjo dua dusun yang rawan, Desa Wukirharjo empat dusun, Desa Sambirejo ada tiga dusun dan di Desa Gayamharjo ada empat dusun," katanya.
   
 Ia mengatakan, sebagai antisipasi bencana longsor pihaknya telah melakukan pendataan dan langkah mitigasi.
     
"Kami sudah melakukan pemetaan sampai ke tingkat dusun. Forum relawan di Prambanan juga sudah melakukan pemantauan dan pembinaan kepada masyarakat," katanya.
 

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Luqman Hakim
Copyright © ANTARA 2024