Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelesaikan pembangunan jalan menuju Embung Barata Sriten, Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar yang diharapkan memudahkan warga dan wisatawan melakukan aktivitas.
Kepala Desa Pilangrejo, Sunaryo di Gunung Kidul, Selasa, mengungkapkan rasa bersyukurnya atas dibangunnya jalan dari Padukuhan Pilangrejo sampai ke Embung Batara Sriten. Jalan tersebut tidak hanya mempermudah akses menuju objek wisata, namun jalur tersebut juga membuka akses ke beberapa desa.
"Sebelum ada perbaikan jalan, ratusan masyarakat sekitar selalu terkendala dalam melakukan mobilitas karena jalan yang ada sangat sulit dilalui," katanya.
Dia mengatakan, keberadaan jalan tersebut semakin memudahkan akses masyarakat karena kondisi jalur jalan tidak seekstrim jalur sebelumnya. Distribusi hasil pertanian dan perkebunan juga jauh lebih cepat karena pedagang maupun tengkulak langsung bisa datang ke lokasi. Waktu yang dibutuhkan dari puncak Sriten ke lereng Desa Pilangrejo hanya sekitar 10 menit.
Ditambahkan Sunaryo, meski selama ini promosi telah gencar dilakukan oleh pemerintah desa dan kabupaten terhadap potensi yang dimiliki Embung Batara Sriten, namun pengunjungnya memang belum begitu banyak.
Oleh karena itu, ia berharap, pembangunan jalan tersebut dapat meningkatkan jumlah pengunjung ke embung dan pariwisata semakin menggeliat sehingga memberikan dampak pada peningkatan perekonomian warga.
"Pemberdayaan dan pelatihan untuk meningkatkan kreativitas masyarakat terus dilakukan. Mereka dilatih bagaimana memberikan pelayanan yang baik ke pengunjung. Infrastruktur sudah dibenahi dan sekarang tinggal meningkatkan pemberdayaan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunung Kidul Edy Praptono mengatakan, dana pembangunan jalan berasal dari APBD Gunung Kidul sebesar Rp8 miliar. Namun, pemerintah dapat melakukan efisiensi anggaran sekitar 27 persen sehingga total dana yang dibutuhkan hanya sekitar Rp6,8 miliar. "Nanti akan dibangun pengaman jalan agar aman," katanya.
Pekerjaan pembangunan dilakukan oleh DPUPRKP Gunung Kidul dan terus dikoordinasikan dengan pemerintah desa dan masyarakat. "Kami berharap masyarakat maklum jika kemarin sempat ditutup saat pembangunan. Namun setelah selesai semoga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Badingah menyadari jika pembangunan infrastruktur di zona utara sangat dibutuhkan masyarakat, baik untuk mobilitas maupun penunjang wisata sehingga pemerintah daerah terus menggalakkan pembangunan jalan.
Meski begitu, bupati mengakui bahwa pembangunan jalan belum bisa dilakukan secara serentak dan menyeluruh mengingat keterbatasan anggaran.
"Potensi di sini (Pilangrejo) luar biasa. Maka dari itu, kita harus bersinergi dalam pembangunan dan pemberdayaan yang dilakukan,” kata Bupati. ***1***
Pewarta: Sutarmi
Kepala Desa Pilangrejo, Sunaryo di Gunung Kidul, Selasa, mengungkapkan rasa bersyukurnya atas dibangunnya jalan dari Padukuhan Pilangrejo sampai ke Embung Batara Sriten. Jalan tersebut tidak hanya mempermudah akses menuju objek wisata, namun jalur tersebut juga membuka akses ke beberapa desa.
"Sebelum ada perbaikan jalan, ratusan masyarakat sekitar selalu terkendala dalam melakukan mobilitas karena jalan yang ada sangat sulit dilalui," katanya.
Dia mengatakan, keberadaan jalan tersebut semakin memudahkan akses masyarakat karena kondisi jalur jalan tidak seekstrim jalur sebelumnya. Distribusi hasil pertanian dan perkebunan juga jauh lebih cepat karena pedagang maupun tengkulak langsung bisa datang ke lokasi. Waktu yang dibutuhkan dari puncak Sriten ke lereng Desa Pilangrejo hanya sekitar 10 menit.
Ditambahkan Sunaryo, meski selama ini promosi telah gencar dilakukan oleh pemerintah desa dan kabupaten terhadap potensi yang dimiliki Embung Batara Sriten, namun pengunjungnya memang belum begitu banyak.
Oleh karena itu, ia berharap, pembangunan jalan tersebut dapat meningkatkan jumlah pengunjung ke embung dan pariwisata semakin menggeliat sehingga memberikan dampak pada peningkatan perekonomian warga.
"Pemberdayaan dan pelatihan untuk meningkatkan kreativitas masyarakat terus dilakukan. Mereka dilatih bagaimana memberikan pelayanan yang baik ke pengunjung. Infrastruktur sudah dibenahi dan sekarang tinggal meningkatkan pemberdayaan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunung Kidul Edy Praptono mengatakan, dana pembangunan jalan berasal dari APBD Gunung Kidul sebesar Rp8 miliar. Namun, pemerintah dapat melakukan efisiensi anggaran sekitar 27 persen sehingga total dana yang dibutuhkan hanya sekitar Rp6,8 miliar. "Nanti akan dibangun pengaman jalan agar aman," katanya.
Pekerjaan pembangunan dilakukan oleh DPUPRKP Gunung Kidul dan terus dikoordinasikan dengan pemerintah desa dan masyarakat. "Kami berharap masyarakat maklum jika kemarin sempat ditutup saat pembangunan. Namun setelah selesai semoga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Badingah menyadari jika pembangunan infrastruktur di zona utara sangat dibutuhkan masyarakat, baik untuk mobilitas maupun penunjang wisata sehingga pemerintah daerah terus menggalakkan pembangunan jalan.
Meski begitu, bupati mengakui bahwa pembangunan jalan belum bisa dilakukan secara serentak dan menyeluruh mengingat keterbatasan anggaran.
"Potensi di sini (Pilangrejo) luar biasa. Maka dari itu, kita harus bersinergi dalam pembangunan dan pemberdayaan yang dilakukan,” kata Bupati. ***1***
Pewarta: Sutarmi