Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta melakukan sejumlah persiapan menjelang pelaksanaan uji coba kawasan Malioboro semipedestrian, di antaranya papan petunjuk arah, rambu lalu lintas hingga personel untuk melakukan pengaturan lalu lintas.

“Kami menyiapkan petunjuk arah dan personel di lapangan untuk mendukung pengaturan lalu lintas bersama dengan kepolisian. Ada 50 personel yang disiapkan saat uji coba,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Agus, dalam uji coba kawasan Malioboro semi pedestrian yang akan digelar pekan depan, tidak ada perubahan manajemen arus lalu lintas yang signifikan, meskipun di beberapa ruas sirip jalan Malioboro terjadi penyesuaian arus kendaraan.

Uji coba akan digelar pada Selasa (18/6) atau bertepatan dengan agenda Selasa Wage mulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB. Setiap Selasa Wage, kawasan Malioboro bebas dari pedagang kaki lima (PKL).

Uji coba kawasan Malioboro sebagai semi pedestrian dilakukan dengan melarang berbagai jenis kendaraan bermotor masuk ke Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Kendaraan yang diperbolehkan melewati jalan tersebut hanya kendaraan tidak bermotor, Trans Jogja, kendaraan kegawatdaruratan, truk sampah serta patroli kepolisian.

Sedangkan untuk potensi kepadatan lalu lintas di ruas jalan di sekitar Malioboro saat uji coba, Agus menyebut, kepadatan pasti akan terjadi karena kawasan Malioboro adalah kawasan utama wisata di Kota Yogyakarta.

“Pada hari biasa saja, Malioboro dan kawasan sekitarnya padat dengan kendaraan. Antisipasi untuk itu pasti akan dilakukan. Kami optimalkan petugas di lapangan,” katanya.

Agus menyebut, tujuan uji coba Malioboro semi pedestrian adalah untuk mengetahui permasalahan yang terjadi sehingga bisa diambil langkah-langkah solusi yang tepat. “Termasuk untuk perubahan manajemen lalu lintas di sirip-sirip jalan di sepanjang Jalan Malioboro,” katanya.

Sedangkan untuk kebutuhan akses menuju kantor maupun pertokoan di sepanjang Jalan Malioboro, Agus menyebut, bisa memanfaatkan jalan-jalan sirip.

Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, kawasan Malioboro sebagai kawasan utama tujuan wisata di Yogyakarta harus semakin baik dengan berbagai penataan. “Uji coba ini salah satu upaya untuk menuju ke arah sana. Harus ada perbaikan,” katanya.

Ia pun meyakinkan seluruh pihak bahwa jaminan terhadap akses publik, pengusaha, maupun wisatawan ke Malioboro tetap akan diperhatikan meskipun kawasan tersebut diubah menjadi semi pedestrian.
 


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024