Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menutup saluran irigasi Pekik Jamal sejak pertengahan Juni hingga akhir tahun untuk perbaikan tanggul Sungai Serang yang berada di hulu bendung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Senin, mengatakan penutupan irigasi Pekik Jamal yang menjadi bagian dari revitalisasi Sungai Serang dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).
"Penutupan saluran irigasi Pekik Jamal sudah dilakukan sejak 15 Juni dan ditargetkan selesai akhir 2019. Penutupan saluran irigasi Pekik Jamal sudah disosialisasikan kepada warga dan petani pengguna air. Mereka setuju atas proyek ini," kata Gusdi Hartono.
Ia mengatakan meski pekerjaan ditargetkan selesai akhir 2019, namun proyek tersebut diharapkan bisa selesai lebih cepat yaitu dalam waktu tiga bulan atau sekitar September.
Menurut Gusdi, penutupan saluran irigasi Pekik Jamal tidak berpengaruh pada hasil produksi pertanian di area sawah yang dialiri karena saat pekerjaan berlangsung sedang memasuki masa tamam ketiga atau musim tanam palawija.
"Musim tanam ketiga ini tidak membutuhkan air banyak, sehingga tidak berdampak pada produksi pertanian," katanya.
Sementara itu, Kasi Konservasi Sumber Daya Air DPUPKP Kulon Progo Kuntarso mengatakan melalui rapat dengan Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Pekik Jamal yang diikuti semua ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), saluran irigasi Pekik Jamal akan dikuras pada pertangahan Juni.
"Pertimbangan penutupan irigasi pada pertengahan Juni, supaya petani di daerah irigasi ini tetap bisa menanam pagi pada masa tanam pertama (MT II) golongan II, sehingga tidak mengganggu produksi padi di Kulon Progo," kata Kuntarso.
Ia mengatakan area sawah di Pekik Jamal masuk pada MT I golongan II, yang sejak awal Aprik sudah dilakukan tanam pagi.
"Lahan persawahan seluas 1.087 hektare di daerah irigasi Pekik Jamal sudah memasuki masa taman. Saat ini, ketersediaan air cukup hingga pertengahan Juni nanti. Petani kembali menanam padi pada 1 Agustus nanti," katanya.
Kuntarso mengatakan perbaikan hulu Pekik Jamal membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan. Pihak kontraktor akan bekerja keras menyelesaikan seluruh proyek perbaikan tangggul, diantaranya normalisasi Sungai Serang, pemasangan bronjong di huku bendung, serta beberapa usulan Pemkab Kulon Progo bila masih ada.
"Proyek tahun jamak normalisasi Sungai Serang akan berakhir 2019 ini. Jadi pihak kontraktor akan menangani secepatnya," katanya.
Baca juga: Kerusakan SAL diduga sebabkan jalan ambles di simpang Ngabean
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Senin, mengatakan penutupan irigasi Pekik Jamal yang menjadi bagian dari revitalisasi Sungai Serang dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).
"Penutupan saluran irigasi Pekik Jamal sudah dilakukan sejak 15 Juni dan ditargetkan selesai akhir 2019. Penutupan saluran irigasi Pekik Jamal sudah disosialisasikan kepada warga dan petani pengguna air. Mereka setuju atas proyek ini," kata Gusdi Hartono.
Ia mengatakan meski pekerjaan ditargetkan selesai akhir 2019, namun proyek tersebut diharapkan bisa selesai lebih cepat yaitu dalam waktu tiga bulan atau sekitar September.
Menurut Gusdi, penutupan saluran irigasi Pekik Jamal tidak berpengaruh pada hasil produksi pertanian di area sawah yang dialiri karena saat pekerjaan berlangsung sedang memasuki masa tamam ketiga atau musim tanam palawija.
"Musim tanam ketiga ini tidak membutuhkan air banyak, sehingga tidak berdampak pada produksi pertanian," katanya.
Sementara itu, Kasi Konservasi Sumber Daya Air DPUPKP Kulon Progo Kuntarso mengatakan melalui rapat dengan Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Pekik Jamal yang diikuti semua ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), saluran irigasi Pekik Jamal akan dikuras pada pertangahan Juni.
"Pertimbangan penutupan irigasi pada pertengahan Juni, supaya petani di daerah irigasi ini tetap bisa menanam pagi pada masa tanam pertama (MT II) golongan II, sehingga tidak mengganggu produksi padi di Kulon Progo," kata Kuntarso.
Ia mengatakan area sawah di Pekik Jamal masuk pada MT I golongan II, yang sejak awal Aprik sudah dilakukan tanam pagi.
"Lahan persawahan seluas 1.087 hektare di daerah irigasi Pekik Jamal sudah memasuki masa taman. Saat ini, ketersediaan air cukup hingga pertengahan Juni nanti. Petani kembali menanam padi pada 1 Agustus nanti," katanya.
Kuntarso mengatakan perbaikan hulu Pekik Jamal membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan. Pihak kontraktor akan bekerja keras menyelesaikan seluruh proyek perbaikan tangggul, diantaranya normalisasi Sungai Serang, pemasangan bronjong di huku bendung, serta beberapa usulan Pemkab Kulon Progo bila masih ada.
"Proyek tahun jamak normalisasi Sungai Serang akan berakhir 2019 ini. Jadi pihak kontraktor akan menangani secepatnya," katanya.
Baca juga: Kerusakan SAL diduga sebabkan jalan ambles di simpang Ngabean