Yogyakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi menyebutkan sebanyak 200 kabupaten di seluruh Tanah Air memiliki lahan pertanian yang cocok untuk ditanami bawang putih dan menjadi sentra tanaman hortikultura tersebut.
"Kita mempunyai sentra-sentra yang sesuai untuk bawang putih itu seluas 600 ribu hektare tersebar di hampir 200 kabupaten," kata Suwandi usai Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Produksi Bawang Putih di Yogyakarta, Rabu.
Untuk itu, pengembangan tanaman bawang putih di dalam negeri akan terus diupayakan dan digalakkan bersama para pemangku kepentingan terkait pangan di daerah-daerah yang bisa menjadi sentra untuk swasembada komoditas itu.
"Dan tahun ini sudah akan nanam (bawang putih) di 110 kabupaten, kita kembangkan daerahnya, jadi sudah ada daerah-daerah yang selama ini sudah eksis seperti Temanggung, Sebalun dan masih banyak yang lain," katanya.
Kemudian, kata dia, di wilayah Jawa Barat seperti Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Bandung. Untuk di Jawa Tengah di wilayah Tegal, Magelang, Karanganyar, dan Malang serta Batu di Jawa Timur.
"Kemudian di luar Jawa juga banyak, seperti di Solok, Humbang Hasundutan, Karo, Kerinci, Merangin, Enrekang, Bantaeng, Minahasa selatan dan lain sebagainya hampir 100 daerah kita tanam (bawang putih)," katanya.
Dia menargetkan pada 2021 tanaman bawang putih di seluruh wilayah dalam negeri bisa mencapai 80 ribu sampai 100 hektare dengan desain tanam untuk dijadikan benih untuk ditanam tahun berikutnya dan seterusnya.
"Tahun 2021 kita punya target 80 ribu sampai 100 ribu hektare, karena untuk swasembada kita perlu 69 ribu hektare yang itu cukup dikonsumsi dan sisanya dijadikan benih untuk ditanam lagi, itu sistem berkat dukungan semua pihak," katanya.
Dia juga menyebutkan, kebutuhan bawang putih dalam negeri dalam setahun rata-rata sekitar 570an ribu ton dan tidak sampai 600 ribu ton, sementara konsumsi bawang putih per bulan rata-rata sebanyak 42 ribu ton.
Baca juga: Kemendag terbitkan izin impor bawang putih untuk lima perusahaan
"Kita mempunyai sentra-sentra yang sesuai untuk bawang putih itu seluas 600 ribu hektare tersebar di hampir 200 kabupaten," kata Suwandi usai Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Produksi Bawang Putih di Yogyakarta, Rabu.
Untuk itu, pengembangan tanaman bawang putih di dalam negeri akan terus diupayakan dan digalakkan bersama para pemangku kepentingan terkait pangan di daerah-daerah yang bisa menjadi sentra untuk swasembada komoditas itu.
"Dan tahun ini sudah akan nanam (bawang putih) di 110 kabupaten, kita kembangkan daerahnya, jadi sudah ada daerah-daerah yang selama ini sudah eksis seperti Temanggung, Sebalun dan masih banyak yang lain," katanya.
Kemudian, kata dia, di wilayah Jawa Barat seperti Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Bandung. Untuk di Jawa Tengah di wilayah Tegal, Magelang, Karanganyar, dan Malang serta Batu di Jawa Timur.
"Kemudian di luar Jawa juga banyak, seperti di Solok, Humbang Hasundutan, Karo, Kerinci, Merangin, Enrekang, Bantaeng, Minahasa selatan dan lain sebagainya hampir 100 daerah kita tanam (bawang putih)," katanya.
Dia menargetkan pada 2021 tanaman bawang putih di seluruh wilayah dalam negeri bisa mencapai 80 ribu sampai 100 hektare dengan desain tanam untuk dijadikan benih untuk ditanam tahun berikutnya dan seterusnya.
"Tahun 2021 kita punya target 80 ribu sampai 100 ribu hektare, karena untuk swasembada kita perlu 69 ribu hektare yang itu cukup dikonsumsi dan sisanya dijadikan benih untuk ditanam lagi, itu sistem berkat dukungan semua pihak," katanya.
Dia juga menyebutkan, kebutuhan bawang putih dalam negeri dalam setahun rata-rata sekitar 570an ribu ton dan tidak sampai 600 ribu ton, sementara konsumsi bawang putih per bulan rata-rata sebanyak 42 ribu ton.
Baca juga: Kemendag terbitkan izin impor bawang putih untuk lima perusahaan