Yogyakarta (ANTARA) - Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling umum diderita oleh masyarakat Indonesia. Mayoritas penderita diabetes tipe 1 di Indonesia berusia antara 20-59 tahun, sebanyak 26.781 orang di tahun 2024. Setelahnya, penderita berusia di bawah 20 tahun sebanyak 13.311 orang dan penderita berusia 60 tahun ke atas sebanyak 1.721 orang. Penderita diabetes meningkat setiap tahun.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI Kabupaten Indramayu dengan alamat website idiindramayu.org adalah organisasi profesi yang menaungi para dokter di wilayah Indramayu, Jawa Barat.
Organisasi ini berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pengembangan profesi kedokteran. IDI Cabang Indramayu dibantu dan diawasi oleh IDI Kantor Pusat dengan alamat idionline.id yang berlokasi di Jalan Dr. Sam Ratulangi No.29, Menteng, Kota Jakarta.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan Diabetes tipe 1 adalah penyakit yang terjadi ketika tubuh tidak bisa memproduksi insulin secara optimal. Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula dalam darah dan membantu mentransfer glukosa ke sel-sel tubuh.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan pentingnya program kesehatan terutama edukasi terkait bahaya penyakit diabetes tipe 1 bagi kesehatan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa saja penyebab terjadinya diabetes tipe 1 serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit diabetes tipe 1?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit diabetes tipe 1. Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel beta di pankreas, yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Meskipun penyebab pasti diabetes tipe 1 belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor utama yang diduga berkontribusi terhadap terjadinya penyakit ini meliputi;
1. Faktor keturunan atau genetik
Individu yang memiliki anggota keluarga, seperti orang tua atau saudara kandung, dengan diabetes tipe 1 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini. Hal ini menunjukkan adanya komponen genetik yang berperan dalam predisposisi terhadap penyakit ini.
2. Kekurangan Vitamin D
Kekurangan vitamin D dapat menjadi salah satu faktor risiko diabetes tipe 1. Hal ini karena vitamin D berfungsi sebagai imunomodulator yang dapat mempengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh.
3. Terinfeksi virus
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi virus tertentu, seperti virus Coxsackie dan Epstein-Barr (EBV), dapat memicu respons autoimun yang berujung pada diabetes tipe 1. Virus-virus ini dapat memicu perubahan dalam sistem imun yang akhirnya menyerang sel beta pankreas.
4. Faktor lingkungan
Meskipun faktor genetik berperan, faktor lingkungan seperti pola makan, paparan terhadap racun tertentu, dan infeksi juga dapat berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 1. Namun, hubungan antara faktor lingkungan dan terjadinya diabetes tipe 1 masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita Diabetes Tipe 1?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah meneliti lebih lanjut terkait penyakit Diabetes Tipe 1. Pengobatan untuk penderita diabetes tipe 1 bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa obat dan terapi yang direkomendasikan:
1. Suntik dan Pompa Insulin
Pasien diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin secara teratur karena tubuh mereka tidak memproduksi insulin. Insulin tidak dapat diberikan dalam bentuk pil karena akan dicerna oleh lambung. Kemudian, Pompa Insulin dapat memberikan insulin secara terus-menerus melalui kateter yang dimasukkan ke dalam tubuh, memungkinkan penyesuaian dosis berdasarkan kebutuhan.
2. Obat Aspirin
Aspirin bisa diresepkan untuk penderita diabetes tipe 1 untuk menjaga kesehatan jantung. Namun, aspirin juga dapat meningkatkan risiko pendarahan, sehingga seorang profesional kesehatan harus mempertimbangkan manfaat dan risikonya.
3. Sistem Pankreas Buatan
Selain obat yang telah dipaparkan. Sistem pankreas buatan dengan menggabungkan pompa insulin dengan pemantauan glukosa berkelanjutan (CGM) untuk meniru fungsi pankreas dalam mengatur kadar gula darah secara otomatis.
Pengobatan diabetes tipe 1 harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk memastikan efektivitas dan keamanan terapi yang diberikan