Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah provinsi membantu mempromosikan wisata UNESCO Global Geopark Gunungsewu di wilayah ini di Bandara Internasional Yogyakarta dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan Dinas Pariwisata mengalami keterbatasan mempromosikan UNESCO Global Geopark Gunungsewu, sehingga promosi kurang maksimal.
"Sampai saat ini, belum ada alokasi anggarannya untuk promosi di Bandara, karena keterbatasan anggaran," kata Asti.
Geosite atau situs Geopark yang ada di Gunungkidul sendiri ada sebanyak 13 titik. Tak semua memang dijadikan sebagai destinasi wisata.
Selama menjadi anggota Geopark Unesco yakni 4 tahun lalu, diakuinya memang dari segi promosi masih kurang. Pihaknya ke depan akan berupaya meningkatkannya.
Namun demikian, Gunung Kidul telah berkomunikasi dengan PT Angkasa Pura (AP) I yang merupakan pengelola Bandara Adisutjipto dan BIY. Selain itu, berkoordinasi Pemda DIY dalam mempromosikan UNESCO Global Geopark Gunungsewu.
"Kami berharap ada perhatian, sehingga wisatawan datang, tiba di bandara itu langsung bisa melihat, ini lho ada Geopark di Gunung Kidul," katanya.
Asti mengatakan Dispar Gunung Kidul secara bertahap melakukan visualisasi geosite-geosite supaya wisatawan tahu sudah berada di situs Geopark Gunungsewu.
"Kami akan terus berusaha menampakkan secara visual situs yang sudah ditetapkan Gunungsewu sebagai geopark agar mempunyai tanda visual," katanya.
Baca juga: Sultan minta pengelolaan Geopark Gunung Sewu bekerja sama dengan DIY
Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan Dinas Pariwisata mengalami keterbatasan mempromosikan UNESCO Global Geopark Gunungsewu, sehingga promosi kurang maksimal.
"Sampai saat ini, belum ada alokasi anggarannya untuk promosi di Bandara, karena keterbatasan anggaran," kata Asti.
Geosite atau situs Geopark yang ada di Gunungkidul sendiri ada sebanyak 13 titik. Tak semua memang dijadikan sebagai destinasi wisata.
Selama menjadi anggota Geopark Unesco yakni 4 tahun lalu, diakuinya memang dari segi promosi masih kurang. Pihaknya ke depan akan berupaya meningkatkannya.
Namun demikian, Gunung Kidul telah berkomunikasi dengan PT Angkasa Pura (AP) I yang merupakan pengelola Bandara Adisutjipto dan BIY. Selain itu, berkoordinasi Pemda DIY dalam mempromosikan UNESCO Global Geopark Gunungsewu.
"Kami berharap ada perhatian, sehingga wisatawan datang, tiba di bandara itu langsung bisa melihat, ini lho ada Geopark di Gunung Kidul," katanya.
Asti mengatakan Dispar Gunung Kidul secara bertahap melakukan visualisasi geosite-geosite supaya wisatawan tahu sudah berada di situs Geopark Gunungsewu.
"Kami akan terus berusaha menampakkan secara visual situs yang sudah ditetapkan Gunungsewu sebagai geopark agar mempunyai tanda visual," katanya.
Baca juga: Sultan minta pengelolaan Geopark Gunung Sewu bekerja sama dengan DIY