Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong pengelola Geopark Gunung Sewu di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu mengoptimalkan aspek promosi wisata kawasan itu.
"Mestinya pengelola memiliki jiwa intrepreneur, bisa menjual kekayaan Geopark," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.
Kawasan Geopark Gunung Sewu membentang dalam wilayah tiga kabupaten di tiga provinsi, yakni Gunungkidul (DIY), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Pacitan (Jawa Timur). Geopark Gunung Sewu di tiga kabupaten itu memiliki 33 situs atau Geosite. Sebanyak 13 di antaranya berada di Gunung Kidul.
Menurut dia, kegiatan pengelolaan Geopark Gunung Sewu harus berorientasi bisnis serta tidak bergantung kepada pemerintah.
Pengelolaan Geopark, kata dia, bisa dilakukan seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang dikelola secara mandiri oleh PT Taman Wisata Candi (TWC) secara mandiri.
Selain itu, juga bisa mencontoh kawasan wisata Mangunan, Kecamatan Dlingo, Bantul yang justru dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat.
"Pengelolaannya harus bisnis oriented, jangan bergantung pemerintah," ucap Gatot.
Meski demikian, kata dia, Pemda DIY akan selalu ikut mendukung pengelolaan kawasan wisata Geopark Gunung Sewu dengan menyesuaikan program yang ada baik pariwisata maupun budaya.
"(Dukungan Pemda DIY) dikaitkan dengan program. Sederhananya dari sisi akses, umpamanya butuh jalan ya kami support," tutur Gatot.
Sebelumnya, General Manager Gunung Sewu UNESCO Global Geopark Budi Martono mengatakan Geopark harus bisa dimanfaatkan untuk geotourism. Namun demikian, aspek pariwisata tidak boleh merusak apa yang sudah ada sehingga konservasi tetap berjalan.
"Geopark bukan pariwisata biasa. Pariwisata biasa itu yang hanya melihat pemandangan indah saja tetapi daya dukung dan daya tampung tidak terjaga dan lingkungan menjadi rusak," ujar Budi.
Menurut dia, pihaknya siap mengawal keistimewaan Geopark. Kendati tidak mudah, namun Budi optimis Gunung Kidul, Pacitan dan Wonogiri mampu berkomitmen bersama untuk membuat nama Indonesia di kancah dunia makin bersinar melalui pengembangan Geopark Gunung Sewu.
"Mestinya pengelola memiliki jiwa intrepreneur, bisa menjual kekayaan Geopark," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.
Kawasan Geopark Gunung Sewu membentang dalam wilayah tiga kabupaten di tiga provinsi, yakni Gunungkidul (DIY), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Pacitan (Jawa Timur). Geopark Gunung Sewu di tiga kabupaten itu memiliki 33 situs atau Geosite. Sebanyak 13 di antaranya berada di Gunung Kidul.
Menurut dia, kegiatan pengelolaan Geopark Gunung Sewu harus berorientasi bisnis serta tidak bergantung kepada pemerintah.
Pengelolaan Geopark, kata dia, bisa dilakukan seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang dikelola secara mandiri oleh PT Taman Wisata Candi (TWC) secara mandiri.
Selain itu, juga bisa mencontoh kawasan wisata Mangunan, Kecamatan Dlingo, Bantul yang justru dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat.
"Pengelolaannya harus bisnis oriented, jangan bergantung pemerintah," ucap Gatot.
Meski demikian, kata dia, Pemda DIY akan selalu ikut mendukung pengelolaan kawasan wisata Geopark Gunung Sewu dengan menyesuaikan program yang ada baik pariwisata maupun budaya.
"(Dukungan Pemda DIY) dikaitkan dengan program. Sederhananya dari sisi akses, umpamanya butuh jalan ya kami support," tutur Gatot.
Sebelumnya, General Manager Gunung Sewu UNESCO Global Geopark Budi Martono mengatakan Geopark harus bisa dimanfaatkan untuk geotourism. Namun demikian, aspek pariwisata tidak boleh merusak apa yang sudah ada sehingga konservasi tetap berjalan.
"Geopark bukan pariwisata biasa. Pariwisata biasa itu yang hanya melihat pemandangan indah saja tetapi daya dukung dan daya tampung tidak terjaga dan lingkungan menjadi rusak," ujar Budi.
Menurut dia, pihaknya siap mengawal keistimewaan Geopark. Kendati tidak mudah, namun Budi optimis Gunung Kidul, Pacitan dan Wonogiri mampu berkomitmen bersama untuk membuat nama Indonesia di kancah dunia makin bersinar melalui pengembangan Geopark Gunung Sewu.