Yogyakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di bagian utara telah memasuki awal musim hujan.

Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta Etik Setyaningrum di Yogyakarta, Jumat, mengatakan awal musim hujan itu terlihat dari banyaknya curah hujan dalam dua dasarian (20 hari) secara berturut-turut di DIY bagian utara seperti Sleman utara, Sleman tengah, dan barat, serta Kulon Progo bagian utara.

"Hasil pengukuran curah hujan di Stasiun Klimatalogi Mlati dalam dua dasarian terakhir ini hujannya sudah mencapai 50 milimeter atau lebih per dasarian," kata Etik.

Baca juga: BPBD minta masyarakat Yogyakarta waspadai cuaca ekstrem awal musim hujan

Untuk wilayah DIY bagian tengah dan selatan, kata dia, akan menyusul memasuki awal musim hujan menjelang akhir Desember 2019.

Dengan demikian hingga akhir Desember ini wilayah DIY diperkirakan telah masuk musim hujan secara keseluruhan.

Mengingat saat ini belum semua wilayah memasuki musim hujan, menurut dia, potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang masih akan berpotensi muncul di DIY.

Ia berharap masyarakat, khususnya yang bertempat tinggal di bantaran sungai selalu waspada apabila terjadi hujan lebat yang berpotensi banjir, dan longsor.

Baca juga: Kulon Progo kesulitan dirikan UKM Center

Apabila muncul angin kencang agar hindari berteduh di bawah pohon ataupun bangunan tua yang mudah roboh.

"Bila ada petir untuk menghindari tempat-tempat yang lapang dan terbuka. Jangan berteduh di bawah pohon, jangan berkendara motor di jalan dan lebih baik berteduh di bawah bangunan yang kuat," kata Etik.
 

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024