Gunung Kidul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada 30 kejadian pohon tumbang yang menimpa rumah dan menutup jalan akibat hujan yang mengguyur wilayah ini pada Senin (9/3).

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edy Basuki di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan dalam satu hari kemarin tercatat sejak 00.00 WIB hingga malam tadi ada 30 kejadian bencana alam yang dilaporkan ke Pusdalops BPBD.

"Kejadian sendiri berlangsung ketika sebagian wilayah di Gunung Kidul diguyur hujan, petir serta angin kencang," kata Edy.

Ia mengatakan 30 kejadian pohon tumbang hampir semua kecamatan ada yakni di Playen, Karangmojo, Purwosari, Girisubo, Tanjungsari, Patuk, Gedangsari, Nglipar, Tepus, Semin, terbanyak di wilayah Playen.

Selain pohon tumbang, intensitas hujan yang cukup lama menyebabkan peristiwa tanah longsor di wilayah Ngoro-oro, Patuk dan di wilayah Kecamatan Nglipar. Untuk di wilayah Ngoro-oro rumpun bambu yang longsor menutup akses jalan. Sedangkan, di wilayah Nglipar, talud bangunan TK mengalami longsor.

"Dalam kejadian kemarin berakibat pada akses jalan terganggu, rumah rusak serta fasilitas umum lainnya juga terganggu," kata dia.

Proses evakuasi sejumlah kejadian tersebut, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bekerja sama dengan relawan, warga dan sejumlah pihak lainnya. Pihaknya tidak henti-hentinya menghimbau kesiapsiagaan serta kewaspadaan terhadap situasi kondisi saat musim penghujan seperti ini.

"Perlu waspada dengan durasi hujan cukup lama ini dan kondisinya hampir merata di Gunung Kidul," katanya.

Ia mengatakan dalam rentetan kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa ataupun luka. Namun begitu kerugian akibat bencana alam Senin kemarin mencapai lebih dari Rp 81 juta.

BPBD secara resmi juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai angin kencang, petir dan hujan lebat karena sedang memasuki puncak musim hujan. Fenomena ini lazim terjadi pada awal musim atau peralihan musim.

Saat ini, BPBD lakukan antisipasi kemungkinan terjadi bahaya tanah longsor yang dipicu intensitas dan frekuensi hujan yang tinggi di pemukiman penduduk yang berada di lereng perbukitan yang cukup terjal dan jalan yang berada pada lereng perbukitan.

Kemudian, perlu dilakukan antisipasi kemungkinan terjadinya banjir di kawasan yang rawan banjir. Selain itu juga dilakukan antisipasi kemungkinan terjadinya pohon tumbang dengan penataan, pemangkasan pohon yang rawan atau berpotensi tumbang.

"Kalau ada awan gelap abu-abu kehitaman putuskan antena televisi luar, dan bila tidak yakin sistem pengamanan petir berjalan baik," kata dia.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024