Sleman (ANTARA) - Sebanyak 35 orang dalam pemantauan (ODP), orang tanpa gejala (OTG) maupun pelaku perjalanan dari area terdampak (PPAT) masih menjalani karantina di dua selter yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Hingga hari ini masih ada 35 ODP/OTG maupun PPAT yang masih menjalani karantina di dua selter. Sebanyak 32 orang di Selter Asrama Haji Sleman dan tiga orang di Selter Rusunawa Gemawang, Mlati, Sleman," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Selasa.
Menurut dia, sejak disiapkan selter karantina, jumlah total orang yang dikarantina dan sudah ditangani tim karantina COVID-19 Sleman sebanyak 56 orang.
"Dari jumlah tersebut, penghuni yang selesai menjalani karantina tercatat sembilan orang," katanya.
Kemudian, sebanyak 12 orang yang sempat ditolak warga di tempat tinggalnya, juga sudah dijemput keluarga untuk menjalani karantina di desa masing-masing.
"Saat ini Selter Asrama Haji masih dihuni 32 orang. Sebanyak 25 orang ditempatkan di Gedung Muzdalifah dan tujuh orang di Gedung Madinah, sedangkan di Rusunawa Gemawang terdapat tiga orang yang berstatus OTG/PPAT," katanya.
Ia mengatakan, untuk satu selter lagi yang disiapkan, yakni di Balai PMD Kemendagri, Kalasan, sampai saat ini gedung tersebut masih belum bisa digunakan.
"Balai PMD Kalasan masih digunakan untuk kegiatan, sehingga kami belum menggunakan gedung tersebut untuk selter," katanya.
Shavitri mengatakan, sebagai gantinya Pemkab Sleman menyiapkan Rusunama Gemawang sebagai selter karantina untuk OTG dan PPAT.
"Rusunawa Gemawang dijadikan tempat karantina bagi OTG/PPAT dari zona merah pandemi COVID-19. Konsep karantinanya dibuat terpisah lantai karena hanya satu blok dan satu gedung," katanya.
Ia mengatakan, Rusunawa Gemawang memiliki kapasitas 74 kamar. Untuk fasilitas gedung dilengkapi kamar mandi dan tempat tidur untuk setiap kamar.
"Hingga hari ini masih ada 35 ODP/OTG maupun PPAT yang masih menjalani karantina di dua selter. Sebanyak 32 orang di Selter Asrama Haji Sleman dan tiga orang di Selter Rusunawa Gemawang, Mlati, Sleman," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Selasa.
Menurut dia, sejak disiapkan selter karantina, jumlah total orang yang dikarantina dan sudah ditangani tim karantina COVID-19 Sleman sebanyak 56 orang.
"Dari jumlah tersebut, penghuni yang selesai menjalani karantina tercatat sembilan orang," katanya.
Kemudian, sebanyak 12 orang yang sempat ditolak warga di tempat tinggalnya, juga sudah dijemput keluarga untuk menjalani karantina di desa masing-masing.
"Saat ini Selter Asrama Haji masih dihuni 32 orang. Sebanyak 25 orang ditempatkan di Gedung Muzdalifah dan tujuh orang di Gedung Madinah, sedangkan di Rusunawa Gemawang terdapat tiga orang yang berstatus OTG/PPAT," katanya.
Ia mengatakan, untuk satu selter lagi yang disiapkan, yakni di Balai PMD Kemendagri, Kalasan, sampai saat ini gedung tersebut masih belum bisa digunakan.
"Balai PMD Kalasan masih digunakan untuk kegiatan, sehingga kami belum menggunakan gedung tersebut untuk selter," katanya.
Shavitri mengatakan, sebagai gantinya Pemkab Sleman menyiapkan Rusunama Gemawang sebagai selter karantina untuk OTG dan PPAT.
"Rusunawa Gemawang dijadikan tempat karantina bagi OTG/PPAT dari zona merah pandemi COVID-19. Konsep karantinanya dibuat terpisah lantai karena hanya satu blok dan satu gedung," katanya.
Ia mengatakan, Rusunawa Gemawang memiliki kapasitas 74 kamar. Untuk fasilitas gedung dilengkapi kamar mandi dan tempat tidur untuk setiap kamar.