Jakarta (ANTARA) - Charles Leclerc finis pertama di dua balapan virtual "Not The GP Series" pada Sabtu namun kemenangan ganda pebalap Ferrari itu harus berpindah tangan karena penalti.
"Not The GP Series" yang digagas oleh Veloce Esports menjalani seri perdananya beberapa hari setelah Grand Prix F1 Australia dibatalkan pada pertengahan Maret lalu.
Selain diikuti oleh pebalap F1 dan atlet esports, seri kali ini juga diramaikan oleh kiper Real Madrid Thibaut Courtois, DJ Chris Lake, dan pegolf profesional Ian Poulter.
Start dari P4, Leclerc bersaing ketat dengan pebalap tim Williams Nicholas Latifi dan atlet esport Cem Bolukbasi di Race 1 balapan di sirkuit Hockenheim, Jerman sepanjang 17 putaran yang ditayangkan langsung oleh Veloce Esports lewat sejumlah kanal media sosial.
Setelah terlibat sejumlah senggolan dan salip menyalip dengan Bolukbasi, Leclerc mampu finis pertama, namun sang rival yang finis runner-up berhak menjadi juara setelah Leclerc diganjar penalti tambahan waktu tiga detik.
Di Race 2 yang menggunakan sistem reverse grid, Leclerc start dari P17 namun hanya butuh tiga lap pertama bagi dia untuk merangsek ke posisi ketiga.
Pebalap asal Monako itu terlibat persaingan ketat dengan Benjamin Daly yang hari itu menjadi rekan satu timnya di Ferrari.
Daly adalah seorang Youtuber, dikenal sebagai Tiametmarduk, yang memiliki spesialisasi di balap virtual F1.
Leclerc dan Tiametmarduk menyajikan persaingan super ketat di separuh akhir balapan sepanjang 17 putaran itu. Sementara Youtuber lainnya, TRL Limitless menguntit kedua pebalap Ferrari itu di posisi ketiga.
Ketiga pebalap tak jarang bertukar posisi sebagai pimpinan lomba jelang finis.
Lagi-lagi Leclerc yang membalap cukup agresif itu kurang beruntung. Meski finis pertama, Leclerc harus menyerahkan trofi utama Race 2 kepada TRL Limitless, sementara ia harus puas finis peringkat tiga setelah Tiametmarduk.
"P1! Balapan epik melawan Charles Leclerc dan Tiametmarduk," cuit TRL Limitless di Twitter setelah mememangi balapan.
Kendati gagal juara, Leclerc mengaku sangat menikmati balapan hari itu.
"Sayap depanku patah hingga balapan berakhir, tapi cukup baik. Aku sangat menikmatinya," kata Leclerc dalam wawancara purnalomba.
Selain untuk mengisi kekosongan musim balapan, seri balap virtual itu juga digelar, bekerja sama dengan UNICEF, untuk menggalang dana bagi penanggulangan pandemi COVID-19.
"Not The GP Series" yang digagas oleh Veloce Esports menjalani seri perdananya beberapa hari setelah Grand Prix F1 Australia dibatalkan pada pertengahan Maret lalu.
Selain diikuti oleh pebalap F1 dan atlet esports, seri kali ini juga diramaikan oleh kiper Real Madrid Thibaut Courtois, DJ Chris Lake, dan pegolf profesional Ian Poulter.
Start dari P4, Leclerc bersaing ketat dengan pebalap tim Williams Nicholas Latifi dan atlet esport Cem Bolukbasi di Race 1 balapan di sirkuit Hockenheim, Jerman sepanjang 17 putaran yang ditayangkan langsung oleh Veloce Esports lewat sejumlah kanal media sosial.
Setelah terlibat sejumlah senggolan dan salip menyalip dengan Bolukbasi, Leclerc mampu finis pertama, namun sang rival yang finis runner-up berhak menjadi juara setelah Leclerc diganjar penalti tambahan waktu tiga detik.
Di Race 2 yang menggunakan sistem reverse grid, Leclerc start dari P17 namun hanya butuh tiga lap pertama bagi dia untuk merangsek ke posisi ketiga.
Pebalap asal Monako itu terlibat persaingan ketat dengan Benjamin Daly yang hari itu menjadi rekan satu timnya di Ferrari.
Daly adalah seorang Youtuber, dikenal sebagai Tiametmarduk, yang memiliki spesialisasi di balap virtual F1.
Leclerc dan Tiametmarduk menyajikan persaingan super ketat di separuh akhir balapan sepanjang 17 putaran itu. Sementara Youtuber lainnya, TRL Limitless menguntit kedua pebalap Ferrari itu di posisi ketiga.
Ketiga pebalap tak jarang bertukar posisi sebagai pimpinan lomba jelang finis.
Lagi-lagi Leclerc yang membalap cukup agresif itu kurang beruntung. Meski finis pertama, Leclerc harus menyerahkan trofi utama Race 2 kepada TRL Limitless, sementara ia harus puas finis peringkat tiga setelah Tiametmarduk.
"P1! Balapan epik melawan Charles Leclerc dan Tiametmarduk," cuit TRL Limitless di Twitter setelah mememangi balapan.
Kendati gagal juara, Leclerc mengaku sangat menikmati balapan hari itu.
"Sayap depanku patah hingga balapan berakhir, tapi cukup baik. Aku sangat menikmatinya," kata Leclerc dalam wawancara purnalomba.
Selain untuk mengisi kekosongan musim balapan, seri balap virtual itu juga digelar, bekerja sama dengan UNICEF, untuk menggalang dana bagi penanggulangan pandemi COVID-19.