Maseru (ANTARA) - Moeketsi Majoro dilantik sebagai perdana menteri baru Lesotho, Rabu, sehari setelah pendahulunya, Thomas Thabane, mengundurkan diri setelah menerima tekanan publik akibat skandal pembunuhan mantan istrinya.

Majoro, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri keuangan, mengucapkan  sumpah jabatannya di istana kerajaan di hadapan para pejabat pemerintah.

Ia tidak menyampaikan sambutan setelah dilantik sebagai perdana menteri.

Politisi senior Lesotho, Thabane, 80, mengikuti desakan masyarakat dan mengundurkan diri, pada Selasa (19/5). Tiga bulan sebelumnya, kepolisian menyebut Thabane dan istrinya saat ini, Maesaiah, sebagai tersangka pembunuhan mantan istrinya, Lipolelo.

Kasus pembunuhan itu menyebabkan Lesotho jatuh pada krisis politik.

Lipolelo Thabane tewas tertembak dalam mobilnya pada Juni 2017 atau dua hari sebelum pelantikan suaminya sebagai perdana menteri. Ia dikabarkan menolak cerai dengan mantan perdana menteri itu.

Dua bulan setelah kejadian itu, Thabane menikahi Maesaiah.

Maesaiah, 43, telah didakwa terlibat dalam kasus pembunuhan itu, sementara Thomas Thabane pada Februari mengatakan ia kebal hukum karena jabatannya saat menghadiri sidang pada Februari.

Keduanya menyangkal bersalah atas kasus pidana tersebut.

Partai pendukung Thabane, All Basotho Convention (ABC), beberapa tokoh partai oposisi, dan sejumlah perwakilan pihak penengah di Afrika Selatan, meminta dia untuk mengundurkan diri. Namun, Thabane sempat menolak desakan itu.

Ia mengatakan sejumlah pendukungnya meminta ia tetap menjabat.

Sementara itu, Majoro, mantan pejabat senior Dana Moneter Internasional (IMF), pun langsung mengemban tugas untuk menyatukan elite politik yang terpecah di satu negara yang  telah mengalami beberapa kudeta sejak  merdeka dari Inggris pada 1966 itu.

Sumber: Reuters
 

Pewarta : Genta Tenri Mawangi
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024