Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam upaya pencegahan penyebaran dan munculnya klaster baru COVID-19 melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah pasar tradisional dua kali setiap hari.
"Penyemprotan disinfektan di pasar tradisional dilakukan pada malam hari sebelum pasar beroperasi dan saing hari setelah aktivitas selesai atau pasar ditutup," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, penyemprotan disinfektan tersebut juga untuk menindaklanjuti kegiatan Rapid Diagnosis Test (RDT) di 14 pasar tradisional pada sepekan ini.
"Kegiatan penyemprotan dilakukan oleh Bidang Rkonomi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman bekerjasama dengan PMI Sleman," katanya.
Ia mengatakan, semua pengelola pasar saat ini juga melakukan penyemprotan secara intensif yang dilakukan oleh petugas pasar.
"Setiap malam sebelum pasar beroperasi petugas melakukan penyemprotan dan siang sesudah selesai aktivitas jual beli kembali dilakukan penyemprotan," katanya.
Shavitri mengatakan upaya tersebut untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan untuk tetap menjaga aktivitas ekonomi masyarakat.
"Sosialisasi dan pengawasan untuk mematuhi protokol kesehatan di setiap pasar tradisional juga terus dilakukan, baik kepada pedagang maupun pengunjung pasar," katanya.
Sebelumnya Pemerintahan Kabupaten Sleman melakukan RDT di 14 pasar tradisional sebagai salah satu upaya untuk memantau dan mengidentifikasi penyebaran COVID-19 di Kabupaten Sleman.
Dalam pelaksanaan RDT ini, masing-masing pasar tradisional diambil sebanyak 50 pedagang pasar sebagai sampel untuk dilakukan tes.
Adapun pedagang pasar yang menjadi sampel tersebut, dipilih berdasarkan aktivitas pedagang yang melibatkan pihak lain di luar wilayah Kabupaten Sleman.
Selain RDT, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman juga melaksanakan tes usap (swab test) di tiga pasar yaitu Pasar Prambanan, Condongcatur dan Pasar Godean dengan jumlah peserta yaitu 10 orang di masing-masing pasar.*
"Penyemprotan disinfektan di pasar tradisional dilakukan pada malam hari sebelum pasar beroperasi dan saing hari setelah aktivitas selesai atau pasar ditutup," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, penyemprotan disinfektan tersebut juga untuk menindaklanjuti kegiatan Rapid Diagnosis Test (RDT) di 14 pasar tradisional pada sepekan ini.
"Kegiatan penyemprotan dilakukan oleh Bidang Rkonomi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman bekerjasama dengan PMI Sleman," katanya.
Ia mengatakan, semua pengelola pasar saat ini juga melakukan penyemprotan secara intensif yang dilakukan oleh petugas pasar.
"Setiap malam sebelum pasar beroperasi petugas melakukan penyemprotan dan siang sesudah selesai aktivitas jual beli kembali dilakukan penyemprotan," katanya.
Shavitri mengatakan upaya tersebut untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan untuk tetap menjaga aktivitas ekonomi masyarakat.
"Sosialisasi dan pengawasan untuk mematuhi protokol kesehatan di setiap pasar tradisional juga terus dilakukan, baik kepada pedagang maupun pengunjung pasar," katanya.
Sebelumnya Pemerintahan Kabupaten Sleman melakukan RDT di 14 pasar tradisional sebagai salah satu upaya untuk memantau dan mengidentifikasi penyebaran COVID-19 di Kabupaten Sleman.
Dalam pelaksanaan RDT ini, masing-masing pasar tradisional diambil sebanyak 50 pedagang pasar sebagai sampel untuk dilakukan tes.
Adapun pedagang pasar yang menjadi sampel tersebut, dipilih berdasarkan aktivitas pedagang yang melibatkan pihak lain di luar wilayah Kabupaten Sleman.
Selain RDT, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman juga melaksanakan tes usap (swab test) di tiga pasar yaitu Pasar Prambanan, Condongcatur dan Pasar Godean dengan jumlah peserta yaitu 10 orang di masing-masing pasar.*