Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan uji coba membuka secara terbatas objek wisata Gua Pindul untuk umum mulai Rabu (19/8).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan gugus tugas telah melakukan pemantauan langsung persiapan uji coba.
"Berdasarkan hasil pemantauan, kesiapan sarana dan prasarana pendukung sudah siap. Namun demikian, kami menekankan kepada BUMDes Maju Mandiri Desa/Kalurahan Bajiharjo, Kecamatan/Kapanewon Karangmojo, untuk menerapkan protokol kesehatan ketat saat dilakukan uji coba secara terbatas," kata Immawan.
Ia berharap tidak terjadi klaster baru dari wisata, sehingga persiapannya harus dilakukan secara sungguh-sungguh. "Usahakan semaksimal mungkin harus greteh (saling memperingatkan), " harap Immawan
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono mengatakan operasional kawasan Gua Pindul selama uji coba akan dilakukan pada 07.00 WIB sampai 17.00 WIB. Pengunjung diarahkan untuk mengisi data pribadi menggunakan aplikasi "Visiting Jogja".
"Setiap rombongan pengunjung harus diberikan jeda. Hal ini untuk memberikan jeda pada petugas untuk melakukan penyemprotan disinfektan bila diperlukan. Selain itu, untuk mengantisipasi penumpukan di lokasi objek wisata," kata Harry.
Ia melakukan pemantauan pengunjung melalui BUMDes Maju Mandiri, karena selama ini dinas sudah bekerja sama. BUMDeS akan melakukan pemantauan terhadap operator yang selama ini mengelola kawasan Gua Pindul.
"Kami minta pelaku wisata tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, jangan sampai lengah," harapnya.
Direktur BUMDes Maju Mandiri, Kalurahan Bejiharjo, Saryanto mengatakan uji coba setelah ada lampu hijau dari tim gugus tugas Kabupaten Gunung Kidul. Kawasan Gua Pindul seperti Gua Pindul, Rafting Sungai Oya, Gua Gelatik, Gua Sriti, Telaga Mriwis Putih, Gua Sioyot, Gua Kristal, Bejiharjo Edupark (BEP) mulai melakukan uji coba dengan diperbolehkan menerima kunjungan wisata pada Rabu (19/8).
Ia mengatakan saat berkunjung, wisatawan dianjurkan seperti mengisi data diri menggunakan aplikasi "Visiting Jogja". Selain itu pengunjung wajib mengikuti protokol kesehatan, hingga dianjurkan setelah selesai beraktivitas, lepas segala peralatan keselamatan dan
"Kami sudah melakukan simulasi sejak Juli 2020 hingga saat ini. Selama uji coba untuk pengunjung maksimal sebanyak 1.500 orang atau separuh dari kapasitas harian sebanyak 3.000 orang," kata dia.
Saryanto mengatakan untuk kawasan Gua Pindul ada 10 operator akan melaporkan data pengunjung ke unit usaha BUMDeS sehingga bisa terkontrol jumlah pengunjung setiap hari. Setiap pengunjung wajib menggunakan masker, dan untuk pengunjung setiap rombongan terdiri dari lima pengunjung akan diberi jarak lima meter terhadap rombongan lainnya.
"Kami juga bekerja sama dengan Puskesmas II Karangmojo untuk pemeriksaan kesehatan jika ditemukan pengunjung yang kurang sehat, dan butuh penanganan lebih lanjut," katanya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan gugus tugas telah melakukan pemantauan langsung persiapan uji coba.
"Berdasarkan hasil pemantauan, kesiapan sarana dan prasarana pendukung sudah siap. Namun demikian, kami menekankan kepada BUMDes Maju Mandiri Desa/Kalurahan Bajiharjo, Kecamatan/Kapanewon Karangmojo, untuk menerapkan protokol kesehatan ketat saat dilakukan uji coba secara terbatas," kata Immawan.
Ia berharap tidak terjadi klaster baru dari wisata, sehingga persiapannya harus dilakukan secara sungguh-sungguh. "Usahakan semaksimal mungkin harus greteh (saling memperingatkan), " harap Immawan
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono mengatakan operasional kawasan Gua Pindul selama uji coba akan dilakukan pada 07.00 WIB sampai 17.00 WIB. Pengunjung diarahkan untuk mengisi data pribadi menggunakan aplikasi "Visiting Jogja".
"Setiap rombongan pengunjung harus diberikan jeda. Hal ini untuk memberikan jeda pada petugas untuk melakukan penyemprotan disinfektan bila diperlukan. Selain itu, untuk mengantisipasi penumpukan di lokasi objek wisata," kata Harry.
Ia melakukan pemantauan pengunjung melalui BUMDes Maju Mandiri, karena selama ini dinas sudah bekerja sama. BUMDeS akan melakukan pemantauan terhadap operator yang selama ini mengelola kawasan Gua Pindul.
"Kami minta pelaku wisata tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, jangan sampai lengah," harapnya.
Direktur BUMDes Maju Mandiri, Kalurahan Bejiharjo, Saryanto mengatakan uji coba setelah ada lampu hijau dari tim gugus tugas Kabupaten Gunung Kidul. Kawasan Gua Pindul seperti Gua Pindul, Rafting Sungai Oya, Gua Gelatik, Gua Sriti, Telaga Mriwis Putih, Gua Sioyot, Gua Kristal, Bejiharjo Edupark (BEP) mulai melakukan uji coba dengan diperbolehkan menerima kunjungan wisata pada Rabu (19/8).
Ia mengatakan saat berkunjung, wisatawan dianjurkan seperti mengisi data diri menggunakan aplikasi "Visiting Jogja". Selain itu pengunjung wajib mengikuti protokol kesehatan, hingga dianjurkan setelah selesai beraktivitas, lepas segala peralatan keselamatan dan
"Kami sudah melakukan simulasi sejak Juli 2020 hingga saat ini. Selama uji coba untuk pengunjung maksimal sebanyak 1.500 orang atau separuh dari kapasitas harian sebanyak 3.000 orang," kata dia.
Saryanto mengatakan untuk kawasan Gua Pindul ada 10 operator akan melaporkan data pengunjung ke unit usaha BUMDeS sehingga bisa terkontrol jumlah pengunjung setiap hari. Setiap pengunjung wajib menggunakan masker, dan untuk pengunjung setiap rombongan terdiri dari lima pengunjung akan diberi jarak lima meter terhadap rombongan lainnya.
"Kami juga bekerja sama dengan Puskesmas II Karangmojo untuk pemeriksaan kesehatan jika ditemukan pengunjung yang kurang sehat, dan butuh penanganan lebih lanjut," katanya.