Jakarta (ANTARA) - Galeri Nasional Indonesia (GNI) menggelar Pameran Imersif Affandi bertajuk "Alam, Ruang, Manusia" yang diselenggarakan secara luar jaringan (luring) mulai 27 Oktober hingga 25 November 2020.
"Pameran ini diharapkan mampu mengenalkan lebih dekat sosok Affandi sebagai maestro seni lukis Indonesia juga filosofi hidupnya yang pantang menyerah, terutama bagi generasi muda," ujar Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto pada pembukaan pameran secara daring di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan melalui pameran itu, tidak hanya ketokohannya karya-karya Affandi yang luar biasa juga dapat menjadi inspirasi bagi banyak seniman, bahkan lintas seni, juga bagi masyarakat luas untuk terus berkarya.
Selain itu, sajian video mapping projection dalam pameran itu merupakan wujud eksplorasi media untuk menampilkan kembali karya-karya maestro seni lukis Indonesia.
"Semoga dengan adanya pameran ini, akan ada lebih banyak lagi pihak-pihak yang berinovasi dalam eksplorasi media sehingga dapat menyajikan karya-karya seni rupa dalam suguhan yang menarik, kekinian, sekaligus informatif dan edukatif," kata dia.
Pustanto juga berharap, pameran luring pertama Galeri Nasional Indonesia sejak masa pandemi COVID-19 dapat berjalan dengan lancar dan memuaskan semua pihak.
"Pameran ini menjadi bukti semangat dan kerja keras bagi siapa saja yang terlibat, baik bagi pihak yang mempersiapkan pameran maupun publik yang mengapresiasi, untuk terus melangkah maju dalam kondisi yang sulit sekalipun," kata dia.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan pameran itu wujud semangat para pelaku budaya, mulai dari lembaga budaya, seniman, hingga publik yang mengakses pameran itu di tengah kondisi pandemi yang serba tak menentu seperti ini.
"Semangat ini tentu saja merupakan suatu kekuatan yang positif sehingga perlu dipertahankan bahkan ditularkan kepada orang lain," kata dia.
Dia mengatakan karya-karya Affandi sebagai salah satu pelukis maestro Indonesia yang disuguhkan dalam pameran itu merupakan materi yang kaya informasi dan inspiratif.
"Mengenal jejak kesenian pelukis Indonesia artinya juga mengenal sejarah bangsa kita," kata Hilmar.
Filosofi hidup sang seniman yang menyiratkan daya hidup, kerja keras, dan terus melangkah maju, kata dia, dapat ditiru untuk menjadi pribadi yang pantang menyerah dalam membangun negeri.
"Semoga pameran yang edukatif dan inspiratif ini dapat dinikmati publik dari berbagai kalangan, sekaligus dapat berkontribusi dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan dan kebudayaan Indonesia," kata Hilmar.
"Pameran ini diharapkan mampu mengenalkan lebih dekat sosok Affandi sebagai maestro seni lukis Indonesia juga filosofi hidupnya yang pantang menyerah, terutama bagi generasi muda," ujar Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto pada pembukaan pameran secara daring di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan melalui pameran itu, tidak hanya ketokohannya karya-karya Affandi yang luar biasa juga dapat menjadi inspirasi bagi banyak seniman, bahkan lintas seni, juga bagi masyarakat luas untuk terus berkarya.
Selain itu, sajian video mapping projection dalam pameran itu merupakan wujud eksplorasi media untuk menampilkan kembali karya-karya maestro seni lukis Indonesia.
"Semoga dengan adanya pameran ini, akan ada lebih banyak lagi pihak-pihak yang berinovasi dalam eksplorasi media sehingga dapat menyajikan karya-karya seni rupa dalam suguhan yang menarik, kekinian, sekaligus informatif dan edukatif," kata dia.
Pustanto juga berharap, pameran luring pertama Galeri Nasional Indonesia sejak masa pandemi COVID-19 dapat berjalan dengan lancar dan memuaskan semua pihak.
"Pameran ini menjadi bukti semangat dan kerja keras bagi siapa saja yang terlibat, baik bagi pihak yang mempersiapkan pameran maupun publik yang mengapresiasi, untuk terus melangkah maju dalam kondisi yang sulit sekalipun," kata dia.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan pameran itu wujud semangat para pelaku budaya, mulai dari lembaga budaya, seniman, hingga publik yang mengakses pameran itu di tengah kondisi pandemi yang serba tak menentu seperti ini.
"Semangat ini tentu saja merupakan suatu kekuatan yang positif sehingga perlu dipertahankan bahkan ditularkan kepada orang lain," kata dia.
Dia mengatakan karya-karya Affandi sebagai salah satu pelukis maestro Indonesia yang disuguhkan dalam pameran itu merupakan materi yang kaya informasi dan inspiratif.
"Mengenal jejak kesenian pelukis Indonesia artinya juga mengenal sejarah bangsa kita," kata Hilmar.
Filosofi hidup sang seniman yang menyiratkan daya hidup, kerja keras, dan terus melangkah maju, kata dia, dapat ditiru untuk menjadi pribadi yang pantang menyerah dalam membangun negeri.
"Semoga pameran yang edukatif dan inspiratif ini dapat dinikmati publik dari berbagai kalangan, sekaligus dapat berkontribusi dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan dan kebudayaan Indonesia," kata Hilmar.