Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan uji coba sistem e-ticketing pembayaran nontunai retribusi objek wisata di wilayah itu dalam rangka mengantisipasi kebocoran pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata.
Kasi Pengembangan dan Daya Tarik Obyek Wisata, Dinas Pariwisata (Dispar) Gunung Kidul Aris Sugiyartono di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan tahap uji coba sudah berjalan selama hampir sebulan, namun masih banyak wisatwan yang membeli tiket secara menual dibandingkan menggunakan e-ticketing.
"Kami memberlakukan e-tiketing pembayaran masuk objek wisata sejak awal Oktober 2020. Namun, sejauh ini belum banyak yang memanfaatkan layanan e-Ticketing," kata Aris.
Menurut dia, rendahhnya pembayaran retribusi wisata secara e-ticketing karena masih belum disosilisasikan secara luas. Sehingga pada libur panjang ini, sebagai alat untuk sosialisasi adanya sistem e-Ticketing, meski masih minim pemanfaatan layanan tersebut.
"Dispar Gunung Kidul akan berupaya menggencarkan sosialisasi penggunaan e-ticketing," katanya.
Salah satunya berkoordinasi dengan pihak bank pendukung penyedia layanan e-ticketing. Aris mengatakan sosialisasi dilakukan lewat berbagai jenis media, agar publik tahu dan mau memanfaatkan layanan ini.
"Meski masih uji coba, secara aplikasi sudah bisa dijalankan. Tinggal sosialisasinya yang lebih diperkuat," katanya.
Lebih lanjut, Aris mengatakan pihak bank juga masih menyusun konsep branding (penjenamaan) dari e-ticketing. Konsep yang jelas diperlukan sehingga pengunjung lebih memilih mekanisme pembayaran secara non-tunai ini.
Koordinator TPR Baron Supardi mengatakan para pengunjung masih lebih banyak memilih pembayaran secara tunai untuk retribusi wisata. Hal ini dikarenakan minimnya informasi dan sosilisasi diberlakukannya e-Ticketing.
"Terutama saat libur panjang ini, pengguna e-ticketing masih minim," kata Supardi.
Ia mengatakan dukungan secara infrastruktur sudah optimal, salah satunya soal jaringan internet. Jaringan telekomunikasi untuk layanan tersebut sudah disediakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul. Petugas di lapangan pun sudah dibekali perangkat untuk layanan e-ticketing.
"Bagi mereka yang sudah ada aplikasinya bisa menggunakan itu, termasuk untuk Visiting Jogja dan Jogja Pass. Selebihnya dilakukan secara manual," kata Supardi