Yogyakarta (ANTARA) - Tempat wisata dan edukasi Taman Pintar Yogyakarta memberikan pendampingan terhadap pedagang di kompleks toko buku Shopping yang berada tepat di samping objek wisata tersebut untuk menerapkan clean health safety and environment sustainability sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.
“Pendampingan ini merupakan wujud dukungan kami terhadap kompleks toko buku Shopping yang berada tepat di samping Taman Pintar karena kompleks toko buku ini biasanya juga menjadi akses keluar masuk pengunjung, saat sebelum pandemi,” kata Kepala Bidang Taman Pintar Afia Rosdiana di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, pendampingan penerapan protokol kesehatan atau clean health safety and environment sustainability (CHSE) di kompleks toko buku tersebut juga akan memberikan dampak yang baik untuk mendukung penerapan CHSE yang selama ini sudah dilakukan di Taman Pintar termasuk mendukung upaya pencegahan penularan COVID-19 di Yogyakarta.
Selain memberikan pelatihan dan pendampingan, Taman Pintar Yogyakarta juga membantu menyediakan tempat cuci tangan apalagi pengunjung toko buku biasanya memiliki kebiasaan untuk membuka buku dan membaca sekilas beberapa buku sebelum mereka membeli.
“Tentunya, ada banyak faktor yang meningkatkan risiko penularan sehingga harus dilakukan upaya pencegahan sebaik mungkin,” kata Afia yang menyebut ada sekitar 130 kios toko buku di kompleks Shopping.
Selama pandemi, akses pintu keluar masuk pengunjung ke Taman Pintar dari toko buku Shopping untuk sementara ditutup dan Taman Pintar hanya membuka satu akses pintu masuk dan keluar pengunjung dari sisi timur untuk memudahkan pelacakan jika terjadi kasus.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan penerapan protokol kesehatan menjadi kegiatan yang wajib dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk pelaku usaha.
“Pendampingan dari Taman Pintar ke pelaku usaha di toko buku Shopping juga merupakan upaya yang sangat penting sehingga seluruh lingkungan memiliki kedisiplinan yang sama untuk menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Heroe menyatakan upaya Taman Pintar untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan akan sia-sia jika lingkungan di sekitarnya tidak menerapkan disiplin yang sama.
“Jika toko buku Shopping tidak disiplin protokol kesehatan, maka penerapan protokol kesehatan di Taman Pintar akan sia-sia. Makanya, perlu dibangun pemahaman bersama untuk menjalankan CHSE,” katanya.
Menurut dia, protokol kesehatan di toko buku Shopping sebaiknya tidak hanya menjalankan 4M saja tetapi perlu ditambah dengan protokol khusus dan spesifik karena jenis usaha yang dijalankan pun memiliki potensi risiko penularan yang berbeda.
“Misalnya dari asosiasi bisa memberikan panduan protokol kesehatan yang sebaiknya juga dilaksanakan,” katanya.*