Bantul (ANTARA) - Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 24 jam terakhir bertambah 67 orang, sehingga total kasus hingga Sabtu (28/11) sebanyak 1.648 orang.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul dalam keterangan resminya di Bantul, Sabtu malam, menyebutkan tambahan kasus konfirmasi positif 67 orang itu terbanyak dari Kecamatan Sewon 31 orang, disusul dari Kecamatan Kasihan delapan orang.

Selanjutnya dari Kecamatan Banguntapan, Pleret, Srandakan dan Kretek masing-masing empat orang, dari Kecamatan Pandak tiga orang, Kecamatan Bantul, Jetis, dan Sanden masing-masing dua orang, sisanya dari Kecamatan Piyungan, Pajangan, dan Bambanglipuro masing-masing satu orang.

Sedangkan pasien COVID-19 yang sembuh ada 20 orang berasal dari Kecamatan Banguntapan empat orang, dari Kecamatan Sedayu, Kasihan, Pajangan, dan Jetis masing-masing tiga orang, kemudian dari Sewon dua orang, dari Imogiri dan Srandakan masing-masing satu orang.

Dengan demikian, angka kesembuhan dari COVID-19 di Bantul secara akumulasi sejak awal pandemi hingga Sabtu (28/11) sebanyak 1.293 orang.

Kemudian kasus positif COVID-19 meninggal pada hari ini bertambah satu orang dari Kecamatan Bambanglipuro, sehingga menjadi 41 orang. Dengan demikian pasien positif COVID-19 domisili Bantul yang masih menjalani isolasi sampai saat ini sebanyak 314 orang.

Sementara itu, Penjabat Sementara Bupati Bantul Budi Wibowo mengatakan, ketersediaan ruang isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit saat ini masih tersedia, namun demikian tidak menutup kemungkinan akan penuh jika terus terjadi kenaikan kasus positif harian.

Oleh karena itu, kata dia, perlunya menyiapkan rumah sakit cadangan yang khusus menampung atau mengisolasi pasien positif COVID-19.

"Di Bantul belum penuh, cuma kita harus antisipasi rumah sakit lain, seperti RS Patmasusi sudah kita koordinasikan untuk cadangan kalau terjadi kenaikan, tapi saya berharap masyarakat mulai menyadari bahwa protokol kesehatan itu sesuatu yang harus dilaksanakan, hanya itu jalan keluarnya," katanya.

Pewarta : Hery Sidik
Editor : Eka Arifa
Copyright © ANTARA 2024