Yogyakarta (ANTARA) - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Munawwir Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Muhammad Najib Abdul Qadir wafat pada Senin (4/1) sore.
Salah satu Dewan Pengasuh Ponpes Al-Munawwir, K.H. Fairuzi Afiq Dalhar saat dihubungi di Yogyakarta, Senin, mengatakan Kiai Najib berpulang sekitar pukul 17.15 WIB di kediamannya di Kompleks Ponpes Al-Munawwir.
"Karena dia orang (ahli) Quran, dia ingin Al Quran bersinar terus di Ponpes Al-Munawwir ini," kata Fairuzi menyampaikan keinginan dari almarhum semasa hidupnya.
Ketua Rabithah Ma'ahidil Islamiyah (RMI) DIY ini menuturkan bahwa Kiai Najib belum lama berobat ke rumah sakit karena merasakan seperti saraf terjepit pada kaki kirinya sehingga tidak dapat digerakkan.
Selain itu, kata Fairuzi, berdasarkan diagnosa medis paru-paru almarhum juga disebutkan kurang sehat. Namun demikian, dokter masih memperbolehkan cucu dari pendiri Ponpes Krapyak itu menjalani rawat jalan.
Kondisi kesehatan yang kian menurun membuat almarhum tidak dapat leluasa beraktivitas meski masih dapat berbicara lancar dan memberikan ilmu kepada santrinya.
"Yang dirasa pertama kali itu kakinya seperti saraf kejepit, tidak bisa bergerak. Cuma kaki satu itu saja. Dokter sendiri heran kenapa prosesnya (penurunan kesehatan) secepat ini karena pada Jumat pekan sebelumnya masih bisa Jumatan," kata pria yang karib disapa Gus Uzi ini.
Sesuai rencana, menurut dia, almarhum akan dimakamkan pada Selasa (5/1) pukul 14.00 WIB di Kompleks Makam Keluarga, Dongkelan, Bantul.
Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DIY Amin Zakaria mengatakan mengenal Kiai Najib sebagai sosok ahli ilmu Al Quran yang menguasai Qiraat Sab'ah (7 macam cara membaca Al Quran).
Tidak hanya itu, lanjut Amin, Kiai Najib merupakan sosok kiai yang sederhana, bersahaja, dan amat mencintai santri-santrinya.
"Kalau santrinya ada yang punya hajat beliau hampir selalu hadir. Beliau adalah ulama besar. Wafatnya ulama bisa dibilang matinya alam, 'mautul alim, mautul alam'," kata Amin.
Kiai Najib atau yang memiliki nama lengkap KH Raden Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir merupakan Pengasuh Ponpes Al-Munawir Krapyak. Ia merupakan putra dari KHR Abdul Qodir Munawwir sekaligus cucu dari pendiri Ponpes Krapyak KH Ahmad Munawwir.
Salah satu Dewan Pengasuh Ponpes Al-Munawwir, K.H. Fairuzi Afiq Dalhar saat dihubungi di Yogyakarta, Senin, mengatakan Kiai Najib berpulang sekitar pukul 17.15 WIB di kediamannya di Kompleks Ponpes Al-Munawwir.
"Karena dia orang (ahli) Quran, dia ingin Al Quran bersinar terus di Ponpes Al-Munawwir ini," kata Fairuzi menyampaikan keinginan dari almarhum semasa hidupnya.
Ketua Rabithah Ma'ahidil Islamiyah (RMI) DIY ini menuturkan bahwa Kiai Najib belum lama berobat ke rumah sakit karena merasakan seperti saraf terjepit pada kaki kirinya sehingga tidak dapat digerakkan.
Selain itu, kata Fairuzi, berdasarkan diagnosa medis paru-paru almarhum juga disebutkan kurang sehat. Namun demikian, dokter masih memperbolehkan cucu dari pendiri Ponpes Krapyak itu menjalani rawat jalan.
Kondisi kesehatan yang kian menurun membuat almarhum tidak dapat leluasa beraktivitas meski masih dapat berbicara lancar dan memberikan ilmu kepada santrinya.
"Yang dirasa pertama kali itu kakinya seperti saraf kejepit, tidak bisa bergerak. Cuma kaki satu itu saja. Dokter sendiri heran kenapa prosesnya (penurunan kesehatan) secepat ini karena pada Jumat pekan sebelumnya masih bisa Jumatan," kata pria yang karib disapa Gus Uzi ini.
Sesuai rencana, menurut dia, almarhum akan dimakamkan pada Selasa (5/1) pukul 14.00 WIB di Kompleks Makam Keluarga, Dongkelan, Bantul.
Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DIY Amin Zakaria mengatakan mengenal Kiai Najib sebagai sosok ahli ilmu Al Quran yang menguasai Qiraat Sab'ah (7 macam cara membaca Al Quran).
Tidak hanya itu, lanjut Amin, Kiai Najib merupakan sosok kiai yang sederhana, bersahaja, dan amat mencintai santri-santrinya.
"Kalau santrinya ada yang punya hajat beliau hampir selalu hadir. Beliau adalah ulama besar. Wafatnya ulama bisa dibilang matinya alam, 'mautul alim, mautul alam'," kata Amin.
Kiai Najib atau yang memiliki nama lengkap KH Raden Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir merupakan Pengasuh Ponpes Al-Munawir Krapyak. Ia merupakan putra dari KHR Abdul Qodir Munawwir sekaligus cucu dari pendiri Ponpes Krapyak KH Ahmad Munawwir.