Bandung (ANTARA) - Pelatih Madura United Rahmad Darmawan mengatakan para pemain klub berjuluk Laskar Sape Kerrab itu harus bermain lepas atau tanpa tekanan pada laga selanjutnya menghadapi Persebaya Surabaya dalam ajang Piala Menpora 2021.
Menurut pelatih yang akrab disapa RD itu, ketenangan para pemain dibutuhkan seperti saat menghadapi PSS Sleman pada laga sebelumnya, yang berhasil unggul meski sempat tertinggal di babak pertama.
"Di samping motivasi dan semangat tinggi, mereka juga harus mampu bermain lepas, tidak di bawah tekanan, artinya pertandingan kemarin harus dijadikan sebuah pengalaman yang berarti supaya mampu mengendalikan diri sendiri," kata RD saat saat konferensi pers menjelang pertandingan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Pasalnya, kata dia, tim Persebaya dapat bermain dengan tenang pada laga sebelumnya saat menghadapi Persik Kediri. Waktu itu, Persebaya hanya tampil dengan 10 pemain dan tetap bisa keluar sebagai pemenang.
"Pasca satu pemain mereka mendapat kartu merah di babak pertama, gaya main mereka sama sekali tidak mengubah intensitas serangan mereka dan motivasi semua pemain-pemainnya," ujar Rahmad.
Sejauh ini, ia memastikan anak-anak asuhnya telah mempersiapkan diri secara maksimal untuk melakoni laga melawan skuat Bajul Ijo itu, sehingga dibutuhkan kerja keras para pemain untuk bisa mengalahkan Persebaya.
"Saya rasa persiapan kita sudah maksimal, menghadapi lawan Persebaya, tinggal berharap implementasi pemain di lapangan sangat kami tunggu," tutur Rahmad.
Sementara itu, pemain Madura United Facrudin Aryanto mengatakan Persebaya merupakan tim besar yang perlu diwaspadai.
Meskipun pada laga pertamanya menghadapi PSS Sleman sempat kecolongan di awal dan pada akhirnya berhasil membalikkan keadaan, ia berharap kasus yang sama tidak terjadi saat menghadapi Persebaya.
"Alhamdulillah, kita bisa membalikkan keadaan. Mudah-mudahan di pertandingan kedua ini, apa yang terjadi di pertandingan pertama, tidak terjadi lagi dan kita bisa bermain lagi," ungkap Fachrudin.
Menurut pelatih yang akrab disapa RD itu, ketenangan para pemain dibutuhkan seperti saat menghadapi PSS Sleman pada laga sebelumnya, yang berhasil unggul meski sempat tertinggal di babak pertama.
"Di samping motivasi dan semangat tinggi, mereka juga harus mampu bermain lepas, tidak di bawah tekanan, artinya pertandingan kemarin harus dijadikan sebuah pengalaman yang berarti supaya mampu mengendalikan diri sendiri," kata RD saat saat konferensi pers menjelang pertandingan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Pasalnya, kata dia, tim Persebaya dapat bermain dengan tenang pada laga sebelumnya saat menghadapi Persik Kediri. Waktu itu, Persebaya hanya tampil dengan 10 pemain dan tetap bisa keluar sebagai pemenang.
"Pasca satu pemain mereka mendapat kartu merah di babak pertama, gaya main mereka sama sekali tidak mengubah intensitas serangan mereka dan motivasi semua pemain-pemainnya," ujar Rahmad.
Sejauh ini, ia memastikan anak-anak asuhnya telah mempersiapkan diri secara maksimal untuk melakoni laga melawan skuat Bajul Ijo itu, sehingga dibutuhkan kerja keras para pemain untuk bisa mengalahkan Persebaya.
"Saya rasa persiapan kita sudah maksimal, menghadapi lawan Persebaya, tinggal berharap implementasi pemain di lapangan sangat kami tunggu," tutur Rahmad.
Sementara itu, pemain Madura United Facrudin Aryanto mengatakan Persebaya merupakan tim besar yang perlu diwaspadai.
Meskipun pada laga pertamanya menghadapi PSS Sleman sempat kecolongan di awal dan pada akhirnya berhasil membalikkan keadaan, ia berharap kasus yang sama tidak terjadi saat menghadapi Persebaya.
"Alhamdulillah, kita bisa membalikkan keadaan. Mudah-mudahan di pertandingan kedua ini, apa yang terjadi di pertandingan pertama, tidak terjadi lagi dan kita bisa bermain lagi," ungkap Fachrudin.