Gunung Kidul (ANTARA) - Bupati Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sunaryanta memastikan seluruh objek wisata di wilayah ini siap menyambut wisatawan yang berlibur, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sunaryanta di Gunung Kidul, Senin, mengatakan pariwisata di masa pandemi dan masa pemulihan (recovery), Gunung Kidul sudah siap dalam penyambutan pariwisata baik bagi pengunjung maupun pengelola pariwisata.
"Selesainya vaksinasi beberapa program yang akan terus di akselerasi dan di dorong adalah pariwisata, dengan mewujudkan program besar pariwisata internasional. Sejalan dengan program peningkatan investasi dan penguatan ekonomi kerakyatan dari beberapa aspek," katanya.
Ia mengatakan sektor pariwisata, pandemi berdampak pada penurunan pendapatan asli daerah (PAD) yang sangat besar dari pendapatan sebelum pandemi senilai Rp25 miliar di 2019, menurun drastis menjadi Rp13 miliar pada 2020.
"Kami berharap pada masa recovery, pemasukan dari sektor pariwisata untuk PAD ditargetkan sebesar Rp18 miliar dengan kunjungan 2 juta orang pada 2021 ini dapat teralisasi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanto mengatakan strategi pemkab yang bisa berjalan dengan baik harapanya kasus COVID-19 berkurang dan menjadi zero sehingga tidak ditemukan kasus COVID-19. Dengan kondisi yang diharapkan tersebut dapat berimbas pada sektor pariwisata dan dapat menggeliat lagi.
"Apa yang sudah menjadi kebiasan baru tetap bisa di jalankan sehingga terwujud pariwisata sehat, kedepan ketika berwisata di Gunung Kidul ada nuansa sehat, aman dan bisa menikmati keindahan alam sehingga secara bertahap dapat mengembalikan kunjungan wisatawan seperti semula," kata Asti.
Sunaryanta di Gunung Kidul, Senin, mengatakan pariwisata di masa pandemi dan masa pemulihan (recovery), Gunung Kidul sudah siap dalam penyambutan pariwisata baik bagi pengunjung maupun pengelola pariwisata.
"Selesainya vaksinasi beberapa program yang akan terus di akselerasi dan di dorong adalah pariwisata, dengan mewujudkan program besar pariwisata internasional. Sejalan dengan program peningkatan investasi dan penguatan ekonomi kerakyatan dari beberapa aspek," katanya.
Ia mengatakan sektor pariwisata, pandemi berdampak pada penurunan pendapatan asli daerah (PAD) yang sangat besar dari pendapatan sebelum pandemi senilai Rp25 miliar di 2019, menurun drastis menjadi Rp13 miliar pada 2020.
"Kami berharap pada masa recovery, pemasukan dari sektor pariwisata untuk PAD ditargetkan sebesar Rp18 miliar dengan kunjungan 2 juta orang pada 2021 ini dapat teralisasi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanto mengatakan strategi pemkab yang bisa berjalan dengan baik harapanya kasus COVID-19 berkurang dan menjadi zero sehingga tidak ditemukan kasus COVID-19. Dengan kondisi yang diharapkan tersebut dapat berimbas pada sektor pariwisata dan dapat menggeliat lagi.
"Apa yang sudah menjadi kebiasan baru tetap bisa di jalankan sehingga terwujud pariwisata sehat, kedepan ketika berwisata di Gunung Kidul ada nuansa sehat, aman dan bisa menikmati keindahan alam sehingga secara bertahap dapat mengembalikan kunjungan wisatawan seperti semula," kata Asti.