Jakarta (ANTARA) - Lagu lawas milik penyanyi dan aktris Paramitha Rusady kembali populer lantaran viral di TikTok, pihak Warner Music Indonesia (WMI) pun akhirnya merilis video lirik untuk lagu "Nostalgia di SMA".
"Nostalgia di SMA" hadir dalam bentuk video Canvas untuk Spotify yang jika dibagikan ke Instagram Story, akan muncul dengan animasinya. Perilisan video lirik ini dilakukan 33 tahun setelah lagu "Nostalgia di SMA" pertama kali dirilis oleh Billboard, pada tahun 1988 dalam album "Jatuh Hati".
Album itu menandakan pertama kalinya Paramitha merilis album studionya dengan lagu tunggal seperti "Jatuh Hati" (diciptakan oleh Agam Hamzah) dan "Nostalgia di SMA" (diciptakan oleh Dadang S. Manaf).
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DIY bertambah 280 menjadi 27.786 orang
Menurut Dadang S. Manaf, Paramitha adalah orang yang sangat tepat menyanyikan lagu ini.
"Suaranya lembut, ada desah dan merdu, sehingga interpretasi lagu itu bisa tercapai. Dia juga bisa memberikan roh pada lagu itu," kata Dadang dalam keterangan resminya, Jumat.
Selain menciptakan lagu untuk Paramitha Rusady, Dadang juga pernah menciptakan lagu dan memproduseri Nike Ardilla, Endang S. Taurina, bahkan sampai grup indie Clubeighties.
Dadang mengisahkan bahwa "Nostalgia di SMA" terinspirasi dari kisah nyata percintaannya di masa SMA, yang ketika itu berpacaran dengan adik kelas, yang akhirnya menjadi istrinya hingga kini yakni Chitra Rahayu.
Pencipta lagu kawakan ini juga menambahkan kalau 'kecantikan' "Nostalgia di SMA" juga tak luput dari kegeniusan penataan musik Billy J. Budiarjo, komposer legendaris yang banyak menata musik untuk para nama-nama besar di musik pop Indonesia seperti Ebiet G Ade, Vina Panduwinata, Bornok Hutauruk, dan masih banyak lainnya.
Bangkit karena sosial media
Tak disangka, lagu yang sempat populer di akhir 1980-an dan awal 1990-an ini akhirnya 'bangkit' kembali berkat TikTok. Para pengguna TikTok menggunakan sound "Nostalgia di SMA" untuk foto-foto lawas yang dianimasikan lewat aplikasi MyHeritage.
Banyak pengguna lain yang juga menggunakan sound lagu ini di TikTok untuk video-video bertema nostalgia, mengenang masa lalu yang personal.
Di TikTok, sudah sekitar 70 ribuan video diunggah pengguna dengan menggunakan "Nostalgia di SMA" sebagai sound-nya. Popularitas lagu ini di TikTok kemudian berdampak pada naiknya streams "Nostalgia di SMA" pada platform Spotify hingga hampir 7 kali lipat di bulan Maret 2021. Di platform yang sama, lagu ini juga masuk ke playlist TikTok Hits Indonesia.
Baca juga: Bandara Internasional Yogyakarta resmi memberikan pelayanan GeNose
Gandeng seniman visual Dally Anbar
Dally Anbar, seniman visual asal Bandung, didapuk untuk membangkitkan kembali lagu lawas ini melalui kreasi animasinya.
Senada dengan Dadang S. Manaf, Dally juga mengambil inspirasi dari kisah cinta dua sejoli di masa SMA pada tahun 1980-an. Terkait proses kreatif, Dally melakukan riset singkat untuk membangun lagi suasana yang pas bagi "Nostalgia di SMA".
"Sebelum memulai pembuatan video lirik ini, saya mencoba menonton video klip lagu ini, lalu dilanjut dengan meneliti foto-foto seragam SMA di zaman itu. Untuk animasi dua sejoli ini saya mengadaptasi dari foto pose majalah fashion tahun 1980-an," kata Dally.
Lebih dalam lagi terkait teknis, Dally menjelaskan kalau vibes video ini memang dibawa romantis, hangat dan zaman dulu.
Bagian dari Lagu Mesin Waktu
Video lirik "Nostalgia di SMA" adalah bagian dari Lagu Mesin Waktu, upaya Warner Music Indonesia melestarikan musik pop Indonesia dengan cara merekontekstualisasi lagu-lagu klasik Tanah Air untuk pendengar muda Indonesia.
Proyek ini diawali dengan perilisan "Sesaat Kau Hadir Remixes", EP kumpulan remix produser-produser muda yang membangun ulang lagu legendaris “"esaat Kau Hadir" yang pernah dipopulerkan Utha Likumahuwa.
"Nostalgia di SMA" hadir dalam bentuk video Canvas untuk Spotify yang jika dibagikan ke Instagram Story, akan muncul dengan animasinya. Perilisan video lirik ini dilakukan 33 tahun setelah lagu "Nostalgia di SMA" pertama kali dirilis oleh Billboard, pada tahun 1988 dalam album "Jatuh Hati".
Album itu menandakan pertama kalinya Paramitha merilis album studionya dengan lagu tunggal seperti "Jatuh Hati" (diciptakan oleh Agam Hamzah) dan "Nostalgia di SMA" (diciptakan oleh Dadang S. Manaf).
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DIY bertambah 280 menjadi 27.786 orang
Menurut Dadang S. Manaf, Paramitha adalah orang yang sangat tepat menyanyikan lagu ini.
"Suaranya lembut, ada desah dan merdu, sehingga interpretasi lagu itu bisa tercapai. Dia juga bisa memberikan roh pada lagu itu," kata Dadang dalam keterangan resminya, Jumat.
Selain menciptakan lagu untuk Paramitha Rusady, Dadang juga pernah menciptakan lagu dan memproduseri Nike Ardilla, Endang S. Taurina, bahkan sampai grup indie Clubeighties.
Dadang mengisahkan bahwa "Nostalgia di SMA" terinspirasi dari kisah nyata percintaannya di masa SMA, yang ketika itu berpacaran dengan adik kelas, yang akhirnya menjadi istrinya hingga kini yakni Chitra Rahayu.
Pencipta lagu kawakan ini juga menambahkan kalau 'kecantikan' "Nostalgia di SMA" juga tak luput dari kegeniusan penataan musik Billy J. Budiarjo, komposer legendaris yang banyak menata musik untuk para nama-nama besar di musik pop Indonesia seperti Ebiet G Ade, Vina Panduwinata, Bornok Hutauruk, dan masih banyak lainnya.
Bangkit karena sosial media
Tak disangka, lagu yang sempat populer di akhir 1980-an dan awal 1990-an ini akhirnya 'bangkit' kembali berkat TikTok. Para pengguna TikTok menggunakan sound "Nostalgia di SMA" untuk foto-foto lawas yang dianimasikan lewat aplikasi MyHeritage.
Banyak pengguna lain yang juga menggunakan sound lagu ini di TikTok untuk video-video bertema nostalgia, mengenang masa lalu yang personal.
Di TikTok, sudah sekitar 70 ribuan video diunggah pengguna dengan menggunakan "Nostalgia di SMA" sebagai sound-nya. Popularitas lagu ini di TikTok kemudian berdampak pada naiknya streams "Nostalgia di SMA" pada platform Spotify hingga hampir 7 kali lipat di bulan Maret 2021. Di platform yang sama, lagu ini juga masuk ke playlist TikTok Hits Indonesia.
Baca juga: Bandara Internasional Yogyakarta resmi memberikan pelayanan GeNose
Gandeng seniman visual Dally Anbar
Dally Anbar, seniman visual asal Bandung, didapuk untuk membangkitkan kembali lagu lawas ini melalui kreasi animasinya.
Senada dengan Dadang S. Manaf, Dally juga mengambil inspirasi dari kisah cinta dua sejoli di masa SMA pada tahun 1980-an. Terkait proses kreatif, Dally melakukan riset singkat untuk membangun lagi suasana yang pas bagi "Nostalgia di SMA".
"Sebelum memulai pembuatan video lirik ini, saya mencoba menonton video klip lagu ini, lalu dilanjut dengan meneliti foto-foto seragam SMA di zaman itu. Untuk animasi dua sejoli ini saya mengadaptasi dari foto pose majalah fashion tahun 1980-an," kata Dally.
Lebih dalam lagi terkait teknis, Dally menjelaskan kalau vibes video ini memang dibawa romantis, hangat dan zaman dulu.
Bagian dari Lagu Mesin Waktu
Video lirik "Nostalgia di SMA" adalah bagian dari Lagu Mesin Waktu, upaya Warner Music Indonesia melestarikan musik pop Indonesia dengan cara merekontekstualisasi lagu-lagu klasik Tanah Air untuk pendengar muda Indonesia.
Proyek ini diawali dengan perilisan "Sesaat Kau Hadir Remixes", EP kumpulan remix produser-produser muda yang membangun ulang lagu legendaris “"esaat Kau Hadir" yang pernah dipopulerkan Utha Likumahuwa.