Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta tidak hanya melakukan pencegahan dan penanganan kebakaran tetapi juga memiliki fungsi penyelamatan, kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat 

 

“Di setiap regu dilengkapi dengan personel yang memiliki kemampuan penyelamatan. Namun saat ini kami menekankan agar seluruh personel pemadam kebakaran pun memiliki keterampilan dasar untuk melakukan penyelamatan,” kata Octo Noor Arafat di Yogyakarta, Jumat.

 

Menurut dia, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta justru menerima lebih banyak permohonan untuk melakukan berbagai penyelamatan sepanjang 2021.

 

“Hingga saat ini tidak terlalu banyak terjadi kasus kebakaran, namun untuk kegiatan penyelamatan justru cukup banyak. Paling banyak adalah permohonan evakuasi sarang tawon diikuti evakuasi ular,” katanya.

 

Guna mendukung fungsi penyelamatan, maka Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta pun sudah memberikan fasilitas berupa pakaian khusus bagi personel saat akan melakukan evakuasi sarang tawon.

 

“Ini untuk mendukung keselamatan dan personel pun akan merasa lebih percaya diri saat melakukan penanganan sarang tawon. Jika tidak ditangani dengan baik, maka tawon ini cukup berbahaya. Di beberapa daerah sempat terjadi kasus kematian akibat sengatan tawon,” katanya.

 

Kegiatan penyelamatan yang dilakukan oleh regu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan tidak terbatas pada penanganan hewan berbahaya, tetapi juga membantu penanganan kecelakaan lalu lintas.

 

“Beberapa kali kami membantu menangani mobil yang mengalami kecelakaan sehingga terbalik. Kami memiliki peralatan dan personel yang memang sudah berpengalaman menangani kondisi tersebut,” katanya.

 

Dalam setiap kegiatan penyelamatan, lanjut Octo, yang perlu diutamakan adalah keselamatan personel. “Jangan sampai saat membantu membalikkan mobil yang terperosok atau terbalik justru membuat petugas celaka,” katanya.

 

Permohonan penyelamatan bahkan tidak hanya berasal dari warga di Kota Yogyakarta saja tetapi juga berasal dari kabupaten sekitar seperti Sleman. “Tentunya, kami akan berkoordinasi dengan petugas damkar setempat. Namun, biasanya regu kami yang akan turun langsung ke lapangan,” katanya.

 

Sedangkan untuk fungsi pemadam kebakaran, lanjut Octo dilakukan salah satunya dengan membentuk satuan relawan kebakaran (satlakar) berbasis kelurahan.

 

“Salah satu tujuannya untuk menjaga hidran yang ada di wilayah masing-masing. Beberapa waktu lalu ada laporan nozle hidran hilang. Padahal, peralatan harus dalam keadaan baik agar dapat berfungsi jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” katanya.

 

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan juga mendapat tawaran kerja sama dari PT PLN untuk memberikan sosialisasi terkait instalasi kelistrikan. Berdasarkan data, sekitar 47 persen kejadian kebakaran di Kota Yogyakarta disebabkan masalah kelistrikan.

 

“Misalnya satu stop kontak yang dibebani dengan banyak colokan atau kabel yang digunakan tidak sesuai standar. Makanya perlu dilakukan sosialisasi mengenai instalasi yang layak,” katanya.


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024