Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung kelompok peternak di Kecamatan Playen dan Patuk yang mengembangkan kawasan agro wisata peternakan kambing etawa yang diharapkan mampu menguatkan sektor ekonomi peternak pada masa pandemi COVID-19.
Bupati Gunung Kidul Sunaryanta di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan telah meninjau lokasi kawasan peternakan kambeng etawa dan peranakan etawa (PE) yang dikembangkan Kelompok Ternak Kambing Peranakan Etawa (PE) Rejo Koyo di Kecamatan Playen dan Kelompok Ternak Ngudi Makmur II di Kecamatan Patuk.
"Selain pariwisata, kami juga mengembangkan bidang-bidang tertentu salah satunya perternakan. Peternakan merupakan salah satu alternatif yang bisa dijadikan ikon peternakan seperti ini, yakni agro wisata perternakan kambing etawa dan PE. Kami berharap bisa jadi contoh kelompok-kelompok lain di Gunung Kidul," kata Sunaryanta.
Pengembangan agro wisata peternakan kambung etawa ini diharapkan mampu mendongkrak populasi peternakan di Gunung Kidul, khususnya kambing etawa. Peternak bisa mengkolaborasikan sektor peternakan dengan wisata, sehingga memilik dampak ganda.
"Kami berharap pengembangan agro wisata kambing etawa ini mampu membangkitkan ekonomi peternak pada masa pandemi COVID-19," harapnya.
Ia menambahkan agar masyarakat mentaati protokol kesehatan karena angka COVID-19 di Gunung Kidul melonjak tinggi. "Terakhir, saya ingatkan juga , di gunungkidul mengalami lonjakan , hampir seluruh DIY mengalami lonjakan, mohon untuk mentaati aturan yang ada," harapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan Kelompok Ternak Kambing PE Rejo Koyo sudah berdiri sejak 2014. Dari kelompok ternak ini, sekitar 200 ekor kambing jenis etawa dan PE siap untuk dijual. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar,"
Dalam satu bulan, Kelompok Ternak Ngudi Makmur mampu memproduksi 40 liter susu kambing PE dengan 13 ekor induk.
"Ke depan, Kelompok Ternak Ngudi Makmur bisa bergabung dengan UMKM daring se-Gunung Kidul dan terus bersinergi bersama pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gunung Kidul," harapnya.
Bupati Gunung Kidul Sunaryanta di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan telah meninjau lokasi kawasan peternakan kambeng etawa dan peranakan etawa (PE) yang dikembangkan Kelompok Ternak Kambing Peranakan Etawa (PE) Rejo Koyo di Kecamatan Playen dan Kelompok Ternak Ngudi Makmur II di Kecamatan Patuk.
"Selain pariwisata, kami juga mengembangkan bidang-bidang tertentu salah satunya perternakan. Peternakan merupakan salah satu alternatif yang bisa dijadikan ikon peternakan seperti ini, yakni agro wisata perternakan kambing etawa dan PE. Kami berharap bisa jadi contoh kelompok-kelompok lain di Gunung Kidul," kata Sunaryanta.
Pengembangan agro wisata peternakan kambung etawa ini diharapkan mampu mendongkrak populasi peternakan di Gunung Kidul, khususnya kambing etawa. Peternak bisa mengkolaborasikan sektor peternakan dengan wisata, sehingga memilik dampak ganda.
"Kami berharap pengembangan agro wisata kambing etawa ini mampu membangkitkan ekonomi peternak pada masa pandemi COVID-19," harapnya.
Ia menambahkan agar masyarakat mentaati protokol kesehatan karena angka COVID-19 di Gunung Kidul melonjak tinggi. "Terakhir, saya ingatkan juga , di gunungkidul mengalami lonjakan , hampir seluruh DIY mengalami lonjakan, mohon untuk mentaati aturan yang ada," harapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan Kelompok Ternak Kambing PE Rejo Koyo sudah berdiri sejak 2014. Dari kelompok ternak ini, sekitar 200 ekor kambing jenis etawa dan PE siap untuk dijual. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar,"
Dalam satu bulan, Kelompok Ternak Ngudi Makmur mampu memproduksi 40 liter susu kambing PE dengan 13 ekor induk.
"Ke depan, Kelompok Ternak Ngudi Makmur bisa bergabung dengan UMKM daring se-Gunung Kidul dan terus bersinergi bersama pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gunung Kidul," harapnya.