Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Kontes Ternak kambing peranakan etawa (PE) sebagai salah satu upaya membangkitkan minat generasi muda daerah ini untuk menekuni usaha bidang peternakan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo disela kontes ternak kambing PE di kawasan Pasar Seni Gabusan Bantul, Minggu, mengatakan, kontes ternak kambing PE pada tahun anggaran 2024 digelar dua kali, setelah pada Juni lalu digelar di Pasar Hewan Imogiri Bantul.
"Kontes ternak kambing PE ini untuk menggugah anak anak muda atau petani petani kambing PE yang sudah menurun minatnya untuk memelihara, kami harapkan bisa bangkit lagi dengan adanya kontes ini," katanya.
Dia mengatakan, kontes ternak kambing PE di Bantul sempat tidak digelar selama beberapa tahun saat bertepatan dengan pandemi COVID-19, namun mulai tahun 2024 kembali digelar, dan diupayakan pada tahun 2025 akan kembali digelar.
"Karena dengan adanya kontes ternak kambing PE ini akan menaikkan harga, juga mengetahui kualitas kambing seperti apa yang baik," katanya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Peternak Kambing Galigesing Nasional (Perkanas) DPD Bantul Hanung Raharjo mengatakan kontes ternak kambing PE ini juga sebagai komitmen untuk mendukung program pemerintah daerah untuk memajukan peningkatan populasi ternak, khususnya kambing PE.
"Seperti pada era tahun 2005-2015 itu kan Bantul sebagai salah satu produk atau peternak yang kualitas seninya dalam grade tinggi. Jadi kami ingin mengembalikan dan mempopulerkan kambing PE itu kepada peternak milenial maupun peternak lokal terdahulu," katanya.
Selain itu, pihaknya juga berharap, populasi ternak kambing PE bisa meningkat dan nilai jual kambing yang tinggi, seperti halnya pada kontes ternak kambing PE saat ini, yang terdapat nilai jual Rp200 juta per kambing.
"Jadi, kami ingin mendukung peternak kita di Bantul agar mereka semangat menghasilkan ternak kambing PE berkualitas. Tidak hanya ternak-ternak kambing yang mohon maaf, kelas pasar atau kelas ekonomis," katanya.