Gunung Kidul (ANTARA) - Sembilan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 bergejala ringan hingga sedang sudah menjalani isolasi di Shelter Wisma Wanagama di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wakil Bupati Gunung Kidul Heri Susanto di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan berdasarkan hasil pemantuan di Shelter Wisma Wanagama, ada sembilan pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isolasi dan dua di antaranya kondisinya sudah membaik.
"Kami berharap keberadaan Shelter Wisma Wanagama ini bisa menampung pasien terkonfirmasi COVID-19 yang bergejala ringan hingga sedang, sehingga mereka dapat ditangani dengan cepat, dan tidak menularkan ke anggota keluarga atau masyarakat di sekitar tempat tinggal," kata Heri.
Baca juga: 33.149 KPM di Gunung Kidul sudah menerima BST
Ia mengatakan saat ini Pemkab Gunung Kidul mengupayakan pengendalian COVID-19 di wilayah ini supaya tidak semakin meluas. Selama ada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sejak 3 Juli, kasus penambahan harian di Gunung Kidul mulai menurun. Untuk itu, Pemkab Gunung Kidul menyediakan shelter-shelter yang tersebar di beberapa titik, salah satunya Wisma Wanagama.
"Adapun pemilihan rumah penelitian Wanagama menjadi tempat karantina ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan ruang karantina bagi pasien positif bergejala ringan hingga sedang di Gunung Kidul," katanya.
Paviliun Wisma Wanagama berkapasitas hingga 51 orang tersebut difasilitasi dengan Wifi, tempat tidur, dapur, dan ruang bersama. Selain fasilitas umum yang memadai, tenaga kesehatan juga berjaga 24 jam.
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul tidak memasukkan Gunung Sewu sebagai 'geopark'
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan penambahan harian pasien terkonfirmasi COVID-19 tidak stabil, terkadang di bawah 150 kasus, terkadang di atas 150 kasus. Sampai saat ini, total terkonfirmasi COVID-19 di Gunung Kidul sebanyak 14.809 kasus dengan rincian 11.878 kasus sembuh, 2.141 kasus dalam perawatan, dan 790 meninggal dunia.
"Kasus aktif di Gunung Kidul sebanyak 2.141 kasus baik yang dirawat di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri. Kami berupaya menekan penyebaran COVID-19 di Gunung Kidul dengan menekan kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, dan mempercepat vaksinasi," katanya.
Wakil Bupati Gunung Kidul Heri Susanto di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan berdasarkan hasil pemantuan di Shelter Wisma Wanagama, ada sembilan pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isolasi dan dua di antaranya kondisinya sudah membaik.
"Kami berharap keberadaan Shelter Wisma Wanagama ini bisa menampung pasien terkonfirmasi COVID-19 yang bergejala ringan hingga sedang, sehingga mereka dapat ditangani dengan cepat, dan tidak menularkan ke anggota keluarga atau masyarakat di sekitar tempat tinggal," kata Heri.
Baca juga: 33.149 KPM di Gunung Kidul sudah menerima BST
Ia mengatakan saat ini Pemkab Gunung Kidul mengupayakan pengendalian COVID-19 di wilayah ini supaya tidak semakin meluas. Selama ada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sejak 3 Juli, kasus penambahan harian di Gunung Kidul mulai menurun. Untuk itu, Pemkab Gunung Kidul menyediakan shelter-shelter yang tersebar di beberapa titik, salah satunya Wisma Wanagama.
"Adapun pemilihan rumah penelitian Wanagama menjadi tempat karantina ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan ruang karantina bagi pasien positif bergejala ringan hingga sedang di Gunung Kidul," katanya.
Paviliun Wisma Wanagama berkapasitas hingga 51 orang tersebut difasilitasi dengan Wifi, tempat tidur, dapur, dan ruang bersama. Selain fasilitas umum yang memadai, tenaga kesehatan juga berjaga 24 jam.
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul tidak memasukkan Gunung Sewu sebagai 'geopark'
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan penambahan harian pasien terkonfirmasi COVID-19 tidak stabil, terkadang di bawah 150 kasus, terkadang di atas 150 kasus. Sampai saat ini, total terkonfirmasi COVID-19 di Gunung Kidul sebanyak 14.809 kasus dengan rincian 11.878 kasus sembuh, 2.141 kasus dalam perawatan, dan 790 meninggal dunia.
"Kasus aktif di Gunung Kidul sebanyak 2.141 kasus baik yang dirawat di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri. Kami berupaya menekan penyebaran COVID-19 di Gunung Kidul dengan menekan kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, dan mempercepat vaksinasi," katanya.