Jakarta (ANTARA) - QR Code PeduliLindungi kini telah terintegrasi dengan belasan aplikasi lain sehingga warga lebih mudah menggunakan fitur yang difungsikan untuk mendukung pelacakan penularan COVID-19 serta pemantauan penerapan protokol kesehatan.
Saat ini sudah ada 15 aplikasi yang tergabung dalam ekosistem digital PeduliLindungi termasuk Bank Mandiri, BNI, Link Aja, Jaki, Grab, dan Gojek, dan ada 35 mitra lain yang secara bertahap sedang mengintegrasikan QR Code PeduliLindungi dalam layanan mereka.
"Mudah-mudahan kerja sama ini bisa membangun infrastruktur kesehatan Indonesia yang lebih baik ke depannya," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual mengenai peluncuran integrasi QR Code PeduliLindungi dengan aplikasi lain yang diikuti dari Jakarta pada Kamis.
"Saya di sini berterima kasih kepada para mitra karena untuk bisa menjangkau seluruh rakyat Indonesia yang melakukan aktivitas tersebut, kita tahu bahwa kita tidak mungkin bekerja sendiri, harus bersama-sama," ia menambahkan.
Chair Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji memastikan data pengguna tetap aman setelah integrasi fitur PeduliLindungi dengan aplikasi-aplikasi lain.
Setiaji menjelaskan, data yang diakses oleh mitra adalah data terenkripsi yang dikirimkan dalam bentuk token.
Menurut dia, data yang bisa diakses oleh mitra dalam aplikasi PeduliLindungi hanya data status pengguna untuk dapat memasuki ruang publik dan data tersebut tidak tersimpan di dalam aplikasi mitra.
"Data pribadi dan lain sebagainya, termasuk lokasi, tidak kita simpan dan informasi mengenai keamanan perlindungan data tersebut juga tertera di dalam term and conditions yang ada di masing-masing platform mitra digital," katanya.
Saat ini sudah ada 15 aplikasi yang tergabung dalam ekosistem digital PeduliLindungi termasuk Bank Mandiri, BNI, Link Aja, Jaki, Grab, dan Gojek, dan ada 35 mitra lain yang secara bertahap sedang mengintegrasikan QR Code PeduliLindungi dalam layanan mereka.
"Mudah-mudahan kerja sama ini bisa membangun infrastruktur kesehatan Indonesia yang lebih baik ke depannya," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual mengenai peluncuran integrasi QR Code PeduliLindungi dengan aplikasi lain yang diikuti dari Jakarta pada Kamis.
"Saya di sini berterima kasih kepada para mitra karena untuk bisa menjangkau seluruh rakyat Indonesia yang melakukan aktivitas tersebut, kita tahu bahwa kita tidak mungkin bekerja sendiri, harus bersama-sama," ia menambahkan.
Chair Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji memastikan data pengguna tetap aman setelah integrasi fitur PeduliLindungi dengan aplikasi-aplikasi lain.
Setiaji menjelaskan, data yang diakses oleh mitra adalah data terenkripsi yang dikirimkan dalam bentuk token.
Menurut dia, data yang bisa diakses oleh mitra dalam aplikasi PeduliLindungi hanya data status pengguna untuk dapat memasuki ruang publik dan data tersebut tidak tersimpan di dalam aplikasi mitra.
"Data pribadi dan lain sebagainya, termasuk lokasi, tidak kita simpan dan informasi mengenai keamanan perlindungan data tersebut juga tertera di dalam term and conditions yang ada di masing-masing platform mitra digital," katanya.