Bantul (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut arus balik Idul Fitri 1446 Hijriah di jalur utama maupun jalur alternatif daerah ini terpantau ramai lancar dengan adanya peningkatan volume kendaraan.
"Kalau arus balik Lebaran sampai saat ini masih terjadi tetapi masih ramai lancar, terutama kendaraan yang meninggalkan Yogyakarta, Kabupaten Bantul itu sudah lancar," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul Singgih Riyadi di Bantul, Senin.
Menurut dia, selama momen libur Lebaran 2025, lonjakan arus kendaraan baik pemudik maupun wisatawan sangat terasa. Apalagi, saat H+3 sampai dengan H+6 Lebaran 2025 terjadi antrean kendaraan di tempat pemungutan retribusi (TPR) Pantai Parangtritis.
"Namun Alhamdulillah pengamanan Idul Fitri termasuk rangkaian liburan berjalan dengan baik, paling nanti ada beberapa hal yang menjadi evaluasi ke depan terutama saat setelah hari H Idul Fitri," katanya.
Baca juga: KAI Bandara antisipasi adanya lonjakan penumpang arus balik di Stasiun Yogyakarta
Pihaknya juga bersyukur lokasi titik-titik rawan kecelakaan saat ini tergolong aman dan terkendali dengan baik dengan pengendalian dan pengaturan arus oleh personel perhubungan dan kepolisian.
Sebelumnya pihaknya juga telah melakukan pemetaan terhadap lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di wilayah Bantul, namun titik kecelakaan lalu lintas yang terjadi hanya ada di spot-spot tertentu.
"Dan yang kecelakaan lalu lintas itu rata-rata terjadi karena faktor 'human eror'. Nah, makanya kepada para pemudik, itu silahkan siapkan betul kondisi kesehatannya. Apabila kondisi badannya kurang baik, silahkan istirahat dulu," katanya.
Baca juga: Puncak arus balik: KAI Daop 6 berangkatkan hampir 32 ribu penumpang
Singgih juga mengatakan selama momen libur Lebaran ada sejumlah titik akses wisata yang padat pengunjung, sehingga sempat terjadi kemacetan lalu lintas dalam beberapa waktu, dan kemudian arus kembali lancar.
"Jadi, memang untuk evaluasi ke depan, kami perlu lebih intens lagi dalam melakukan koordinasi terutama dengan dinas pariwisata. Juga antisipasi lebih lanjut terutama bagi kami di dalam menyusun jalur-jalur alternatif bagi pengunjung, itu perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut," katanya.
Baca juga: Menhub: Perpanjangan WFA untuk mengurai kepadatan arus balik Lebaran 2025
