Kuala Lumpur (ANTARA) - Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru menyatakan sebanyak 11 jenazah korban kapal terbalik di Tanjung Balau, Johor Bahru, Malaysia Rabu (15/12) diautopsi di Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor Bahru.
"Belum bisa dipastikan identitasnya WNI atau bukan. Semuanya langsung dibawa ke rumah sakit untuk proses autopsi," ujar Koordinator Fungsi Konsuler KJRI Johor Bahru, Andreza Setia Dasuki ketika dihubungi dari Kuala Lumpur, Rabu.
Pihaknya belum bisa memastikan apakah 12 jenazah yang ditemukan tersebut Warga Negara Indonesia (WNI) atau bukan.
Sedangkan Koordinator Fungsi Pensosbud KJRI Johor Bahru, Andita Putri Purnama mengatakan sejak Rabu pagi Satgas KJRI Johor Bahru juga telah turun ke lokasi untuk koordinasi langsung dengan aparat terkait serta mengunjungi Rumah Sakit Sultanah Aminah untuk proses identifikasi dan penanganan korban.
"Kami juga masih menunggu perkembangan dan tim SAR masih melakukan pencarian," katanya.
Sementara itu Direktoral Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementrian Luar Negeri dalam pernyataannya mengatakan KJRI Johor Bahru telah menerima informasi awal dari Otoritas Malaysia mengenai kejadian kapal tenggelam yang membawa penumpang diduga WNI pada Rabu dini hari pada 15 Desember 2021 sekitar pukul. 05.00 waktu setempat di sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor.
Kecelakaan diduga karena cuaca buruk di sekitar lokasi kejadian.
Berdasarkan keterangan pihak terkait telah ditemukan 11 jenazah sedangkan identitas jenazah belum diketahui.
Selain itu ditemukan juga 14 WNI lain yang diduga berasal dari kapal yang sama dan belum diketahui secara pasti jumlah WNI penumpang kapal tersebut.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Tim KJRI Johor Bahru segera mendatangi lokasi kejadian dan Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor Bahru untuk identifikasi dan penanganan korban.
"Belum bisa dipastikan identitasnya WNI atau bukan. Semuanya langsung dibawa ke rumah sakit untuk proses autopsi," ujar Koordinator Fungsi Konsuler KJRI Johor Bahru, Andreza Setia Dasuki ketika dihubungi dari Kuala Lumpur, Rabu.
Pihaknya belum bisa memastikan apakah 12 jenazah yang ditemukan tersebut Warga Negara Indonesia (WNI) atau bukan.
Sedangkan Koordinator Fungsi Pensosbud KJRI Johor Bahru, Andita Putri Purnama mengatakan sejak Rabu pagi Satgas KJRI Johor Bahru juga telah turun ke lokasi untuk koordinasi langsung dengan aparat terkait serta mengunjungi Rumah Sakit Sultanah Aminah untuk proses identifikasi dan penanganan korban.
"Kami juga masih menunggu perkembangan dan tim SAR masih melakukan pencarian," katanya.
Sementara itu Direktoral Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementrian Luar Negeri dalam pernyataannya mengatakan KJRI Johor Bahru telah menerima informasi awal dari Otoritas Malaysia mengenai kejadian kapal tenggelam yang membawa penumpang diduga WNI pada Rabu dini hari pada 15 Desember 2021 sekitar pukul. 05.00 waktu setempat di sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor.
Kecelakaan diduga karena cuaca buruk di sekitar lokasi kejadian.
Berdasarkan keterangan pihak terkait telah ditemukan 11 jenazah sedangkan identitas jenazah belum diketahui.
Selain itu ditemukan juga 14 WNI lain yang diduga berasal dari kapal yang sama dan belum diketahui secara pasti jumlah WNI penumpang kapal tersebut.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Tim KJRI Johor Bahru segera mendatangi lokasi kejadian dan Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor Bahru untuk identifikasi dan penanganan korban.