Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta segera merealisasikan pembangunan Pusat Desain Industri Nasional pada 2022 di bekas lahan Terminal Terban dengan pendanaan dari pusat melalui dana alokasi khusus.

"Rencananya, pembangunan akan dimulai pada Maret dan selesai November 2022. Harapannya, pusat desain ini sudah bisa dioperasionalkan mulai 2023," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Kamis.

Total dana alokasi khusus yang dialokasikan untuk merealisasikan pembangunan Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) mencapai Rp50 miliar yang terdiri dari dana untuk kebutuhan pekerjaan fisik sekitar Rp41,8 miliar.

Sedangkan sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan non fisik seperti pelatihan, pendampingan, fasilitasi, promosi, dan kegiatan pendukung lainnya.

Menurut Tri, PDIN yang akan dibangun di Kota Yogyakarta tersebut berbeda dengan pusat desain yang sudah ada di beberapa kota lain di Indonesia seperti di Jakarta, Bandung, dan Denpasar.

"Pusat desain yang berada di kota-kota lain dikelola dengan cara non profit. Sedangkan untuk di Kota Yogyakarta adalah profit oriented," kata Tri yang juga menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan PDIN.

Oleh karenanya, lanjut dia, manajemen pengelolaan pusat desain di Yogyakarta akan dilakukan oleh profesional sebesar 70 persen dan sisanya diisi oleh aparatur sipil negara.

Ia memastikan, detail engineering desain (DED) untuk pembangunan PDIN sudah selesai meski harus dilakukan sejumlah revisi termasuk merevisi keberadaan basement.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Susanto Dwi Antoro yang melakukan inspeksi mendadak ke lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan berharap PDIN dikelola dengan manajemen yang baik sehingga memberikan dampak pada pengembangan industri, khususnya industri kreatif di Kota Yogyakarta.


"Oleh karenanya, perlu kajian komprehensif terkait bagaimana pengelolaan PDIN ini agar fasilitas yang nantinya terbangun tidak menjadi sia-sia," katanya.

Ia pun berharap, gedung PDIN yang nantinya terbangun empat lantai tersebut memperhatikan kondisi lingkungan termasuk kondisi lalu lintas.

"Ada kekhawatiran mengenai kebutuhan ruang parkir karena basement yang semula digunakan untuk parkir dihapus dari DED. Tentu perlu pengaturan yang lebih baik lagi," katanya.

Ia berharap, pembangunan PDIN di lahan seluas 2.800 meter persegi tersebut bisa berjalan sesuai rencana dan bisa dioperasionalkan tepat waktu untuk pengembangan industri nasional.

Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2025