Bantul (ANTARA) - Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat kasus konfirmasi terpapar virus corona dalam sehari terakhir bertambah 184 orang, setelah sehari sebelumnya atau Sabtu (12/2) bertambah 350 kasus baru.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul sebagaimana keterangan resmi pemkab di Bantul, Minggu, tambahan kasus baru berasal dari Kecamatan Sewon 33 orang, Kasihan 30 orang, Bantul 27 orang, Banguntapan 23 orang, Pleret 17 orang, dan Sedayu 12 orang.a

Kemudian dari Pandak 11 orang, Imogiri sembilan orang, Bambanglipuro tujuh orang, Kretek tujuh orang, Jetis empat orang, Pajangan tiga orang, dan Dlingo satu orang.

Sementara kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh hari ini berjumlah 24 orang, dari Bambanglipuro delapan orang, Sewon empat orang, Bantul tiga orang, Banguntapan tiga orang, Sedayu dua orang, Kretek, Pundong, Pandak, dan Jetis masing-masing satu orang.

Sementara kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal tercatat satu orang dari Kecamatan Srandakan.

Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif menjadi 58.803 orang, dengan angka kesembuhan berjumlah 55.978 orang, sementara kasus meninggal totalnya tercatat 1.578 orang.

Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi mandiri maupun karantina di selter wilayah Bantul per hari Minggu (13/2) naik menjadi 1.247 orang yang tersebar di 17 kecamatan se-Bantul.

Disebutkan pula, Banguntapan menjadi kecamatan dengan kasus aktif terbanyak yang berjumlah 273 orang, disusul Sewon 199 orang, kemudian Kasihan 160 orang, sementara kecamatan dengan kasus paling sedikit yaitu Dlingo tercatat tiga orang.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengajak masyarakat agar bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

"Dan bagi masyarakat yang belum vaksin segera vaksin, karena vaksinasi ini akan memberikan tameng, memberikan perisai dari dalam dari kemungkinan pemaparan COVID-19 khususnya varian Omicron," katanya.

 

Pewarta : Hery Sidik
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024