Jakarta (ANTARA) - Duo musisi elektronik rock eklektik asal Jakarta yang tergabung dalam grup Mantra Vutura menghadirkan karya terbaru mereka bertajuk "Tabir".

Lagu itu terinspirasi dari ayat suci Al-Baqarah: 30 mengisahkan pertanyaan malaikat terhadap Sang Kuasa ketika hendak menciptakan manusia untuk berkuasa di atas bumi.

Tristan Juliano selaku penulis lagu mengungkapkan jika “Tabir” ditulis sebagai upaya pengingat dan pelurusan tafsir yang kerap disalahpahami.

Tristan menceritakan pengalamannya sewaktu membaca Al-Baqarah: 30 mengenai malaikat yang mempertanyakan kepada Allah SWT mengapa harus menciptakan manusia dan menjadikannya pemimpin di bumi, sedangkan manusia juga yang menjadi perusak bumi dan penyebab tumpah darah.

Menurutnya perlu digaris bawahi bahwa malaikat menanyakan keputusan Sang Kuasa menghadirkan manusia berdasarkan hikmah yang diambil dari pengamatan dan pengetahuan, bukan semata karena penolakan, iri, dan kedengkian mereka terhadap Adam dan keturunannya, sebagaimana anggapan sebagian ahli tafsir yang salah mengerti.

“Lagu “Tabir” berusaha meluruskan salah tafsir dan menjadi pengingat bagi umat manusia bahwa kita dapat membuktikan harapan baik untuk berbuat kebajikan kepada seisi bumi yang dititipkan-Nya. Manusia tidak hanya sekedar tumpah darah namun lebih dari itu,” ujar Tristan dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

"Tabir" menjadi karya pertama yang dirilis Mantara Vutura di 2022 dan menjadi pembuka baru untuk tahun ini.

Meski Mantra Vutura selalu dekat dengan pesan dan tema-tema keilahian dalam karya-karya terdahulu, “Tabir” diakui Tristan memiliki tantangan baru tersendiri yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya.

"Penulisan ‘Tabir’ membutuhkan kehati-hatian dan ketelitian lebih, sih. Karena ini merupakan interpretasi dari ayat Al-Quran, jadi kami memastikan tidak melenceng dan masih sesuai konteks.” jelasnya.

Sementara pada urusan musik, “Tabir” menyuguhkan beberapa perubahan yang menandai perkembangan musikal Mantra Vutura.

Masih dengan dominasi permainan piano dan synth yang padat di sepanjang lagu dalam iringan birama ganjil, kali ini Mantra Vutura mantap menampilkan vokal utama Zakari Danubrata berdiri sendiri tanpa adanya vokal tamu seperti biasanya.

“Secara konsep ingin bergeser mencoba sesuatu yang baru dan berani mengedepankan vokal kami sendiri, tidak lagi melulu instrumental atau kolaborasi dengan penyanyi lain,” Zakari mengungkapkan.

Lebih lanjut ia menjelaskan lagi jika hal ini merupakan hal baru yang mereka temui seiring proses pengerjaan berlangsung.

Dengan rock sebagai arahan musikal, “Tabir” juga terdengar semakin matang dengan sentuhan produser pendamping Enrico Octaviano yang diakui Mantra Vutura sangat signifikan baik dalam proses penulisan maupun produksi lagu.

“Di tengah jalan kami merasa butuh warna baru dan akhirnya kami mengajak sahabat kami Enrico Octaviano sebagai co-producer yang membantu penciptaan bagan dan chord, penulisan lirik, menambahkan warna, dan membuat lagu ini terasa sangat matang bagi kami. Tentunya ditambah elemen gitar elektrik yang beberapa lagu belakangan mulai banyak kami masukkan,” kata Zakari.

Ketika ditanya apakah Mantra Vutura akan menyebut “Tabir” sebagai lagu religi, Tristan menutup dengan pesan yang patut kita camkan dan amini.

“Sedari dulu kami ingin memposisikan Mantra Vutura sebagai entitas yang selalu membahas hubungan horizontal-vertikal antar manusia dan seluruh maha karya ciptaan-Nya, dan bagaimana kami bisa menuangkan nilai-nilai baik beriman kepada Tuhan YME dalam lagu-lagu kami.”

“Tabir” menjadi single pertama dari dua lagu yang Mantra Vutura rencanakan rilis di tahun ini bersama Sun Eater dan kini sudah tersedia di toko musik daring di Tanah Air.

Lagu terbaru ini menjadi karya pembuka juga sebelum menuju album kedua mereka pada 2023 mendatang. Dalam dua tahun terakhir Mantra Vutura telah merilis beberapa single seperti “Percakapan, Pt.1”, “Kehendak Tuhan”, dan “Luna”.
 

Pewarta : Livia Kristianti
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024