Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengantisipasi terkait potensi kerumunan di pasar sore Ramadhan sebagai salah satu upaya menekan potensi penularan COVID-19 meskipun kasus di kota tersebut semakin turun.

“Untuk antisipasi keramaian di pasar sore tentunya akan ada koordinasi dengan masing-masing camat,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Kamis.



Ia pun siap menerjunkan personel untuk mengawal pelaksanaan pasar sore Ramadhan, salah satunya untuk memastikan masyarakat yang datang menjalankan protokol kesehatan dan membantu mengingatkan hingga mengurai apabila terjadi kerumunan.

“Kami siap ikut mengawal. Tentunya sesuai dengan kesepakatan pengaturan di masing-masing kecamatan,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan penyelenggaraan pasar sore Ramadhan perlu tetap diatur dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat karena dimungkinkan terjadi potensi kerumunan.

“Kerumunan ini yang bahaya, jadi harus diatur dan dipastikan bagaimana protokol kesehatan bisa dijalankan dengan baik,” katanya.

Ia khawatir banyak masyarakat yang kemudian abai dalam menerapkan protokol kesehatan di tengah keramaian sehingga berpotensi terpapar virus COVID-19 atau justru menularkannya ke orang lain.

Sementara itu, Ketua Umum MUI DY KH Machasin menyatakan protokol kesehatan harus tetap diutamakan dalam penyelenggaraan pasar sore Ramadhan.

“Tetap harus dijalankan. Memakai masker dan sedapat mungkin tidak berada di dalam kerumunan. Harus minggir,” katanya.

Salah satu penyelenggaraan pasar sore Ramadhan yang rutin digelar tiap tahun di Kota Yogyakarta adalah Kampung Ramadhan Jogokaryan yang pada tahun ini akan diselenggarakan dengan sekitar 350 stan.



 

Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024