Jakarta (ANTARA) - Sutradara "Srimulat: Hil Yang Mustahal" Fajar Nugros mengaku mengalami tantangan dan kesulitan saat menjalani proses pembuatan film tersebut terutama dalam mencari sumber yang akurat mengenai Srimulat.

Namun untungnya, anak dari pendiri Srimulat yakni Eko mendampingi proses pembuatan syuting "Srimulat: Hil Yang Mustahal".

"Negara kita kesadaran dokumentasinya kurang. Era sekarang baik. Jadi source-nya kurang. Untung saksi hidup (Eko, pendiri Srimulat) ada di samping saya. Jadi saya tahu apa yang mau diambil," ungkap Fajar Nugros selaku sutradara saat dijumpai di Jakarta Selatan, Kamis (12/5).

Kurangnya sumber yang akurat membuat Fajar kesulitan untuk memilih pesan seperti apa yang akan diberikan kepada penonton, dan siapa saja karakter yang akan diangkatnya.



Tak hanya sang sutradara, para pemain seperti Morgan Oey juga merasakan berbagai tantangan saat melakoni film tersebut. Morgan Oey yang berperan sebagai Paul mengatakan bahwa pengambilan gambar scene sakral merupakan hal yang tak terlupakan karena menurutnya cukup sulit untuk dilakukan.

"Ada satu scene sakral yang ketunda terus tapping-nya. Karena scene sakral itulah mungkin jadinya paling diinget. Karena ada aja kendalanya. Mau take yang itu, hujan. Ganti scene, nggak hujan. Tapi mau ambil yang itu lagi, hujan lagi," ujar Morgan.

Kendati demikian, Morgan tidak menjelaskan secara detail scene mana yang merupakan scene sakral dari film itu.

Di sisi lan, Zulfa Maharani juga mengaku merasa kesulitan saat berperan sebagai Nunung dalam film "Srimulat: Hil Yang Mustahal". Bahkan di hari pertama syuting, dirinya mengalami asam lambung lantaran merasa stres.

"Hari pertama itu aku (alami) asam lambung, sakit kepala. Lumayan stres karena suka tiba-tiba 'Nunung ngomong ini ya'. Beliau (Fajar Nugros) suka nambah-nambahin saja. Rasanya kayak pertama kali masuk sekolah, harus adaptasi," kata Zulfa.

Film "Srimulat: Hil Yang Mustahal" akan dibagi menjadi dua babak. Babak pertama dari film tersebut akan tayang di bioskop mulai 19 Mei 2022.
 

Pewarta : Lifia Mawaddah Putri
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024