Hanoi, Vietnam (ANTARA) - Atlet peraih medali SEA Games Vietnam 2021 bakal mendapatkan hadiah rumah, kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Basuki Hadimuljono yang dijumpai setelah menonton pertandingan renang di My Dinh Water Sports Palace, Hanoi, Vietnam, Sabtu.
Basuki mengaku mendapatkan arahan dari Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk memberikan bonus kepada atlet berprestasi.
“Pada Asian Games lalu, semua atlet, tidak hanya yang meraih emas dibikinkan rumah, mungkin (kini) ada tambahan yang belum punya rumah. Yang belum dapat rumah akan saya bikinkan karena ini team work,” kata Basuki.
Atlet-atlet dayung Indonesia menyumbangkan delapan medali emas dan enam medali perak dari nomor rowing yang digelar di Hai Phong Rowing and Canoeing Training Center yang terletak sekitar dua jam perjalanan darat dari Hanoi.
Pada perlombaan rowing yang berlangsung pada 11-14 Mei, Indonesia mengumpulkan 8 emas dan 6 perak dari total 16 emas yang diperebutkan. Kedelapan emas diraih tim putra yang juga menyapu bersih podium teratas rowing SEA Games Vietnam.
Namun tim putri tak mampu menyumbangkan satu pun emas karena mereka selalu kalah jauh di belakang tuan rumah selama babak final dan harus puas dengan enam perak, sementara Vietnam menyapu bersih delapan medali emas putri SEA Games.
Indonesia kehilangan dua medali pada nomor Women Single Scull dan Women Double Scull yang keduanya dimenangi atlet-atlet Vietnam sehingga Vietnam memimpin perolehan medali rowing SEA Games 2021 dengan 8 emas, 6 perak, dan 2 perunggu.
Basuki menyatakan perlu evaluasi untuk sektor putri karena selalu gagal ketika menghadapi Vietnam.
"Saya bilang jangan ada mental drop, seperti aduh, kita tidak bisa mengalahkan Vietnam. Apa pun yang terjadi, kita maksimal dulu, hasilnya tidak mengerti (urusan nanti),” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini.
Namun PODSI terbilang berhasil dalam mencapai target medali mengingat ada konsistensi dalam berlatih setelah tim nasional ditempatkan di Jatiluhur dan Pengalengan untuk menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas), selain beruji coba ke Bulgaria dan Belanda serta mengikuti turnamen tingkat Asia dan dunia.
"Ke depan, Indonesia sudah ditawari Presiden Asian Kano untuk menjadi penyelenggara kejuaraan Asia pada Desember 2022. Keputusannya diminta sebelum 23 Mei 2022, yes or no,” kata dia.
Cabang olahraga dayung akan berlanjut ke disiplin nomor kano/kayak yang akan memulai pertandingan pada 17-21 Mei. Menurut Basuki, Indonesia berpeluang menambah 7 sampai 8 medali emas.\
Basuki mengaku mendapatkan arahan dari Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk memberikan bonus kepada atlet berprestasi.
“Pada Asian Games lalu, semua atlet, tidak hanya yang meraih emas dibikinkan rumah, mungkin (kini) ada tambahan yang belum punya rumah. Yang belum dapat rumah akan saya bikinkan karena ini team work,” kata Basuki.
Atlet-atlet dayung Indonesia menyumbangkan delapan medali emas dan enam medali perak dari nomor rowing yang digelar di Hai Phong Rowing and Canoeing Training Center yang terletak sekitar dua jam perjalanan darat dari Hanoi.
Pada perlombaan rowing yang berlangsung pada 11-14 Mei, Indonesia mengumpulkan 8 emas dan 6 perak dari total 16 emas yang diperebutkan. Kedelapan emas diraih tim putra yang juga menyapu bersih podium teratas rowing SEA Games Vietnam.
Namun tim putri tak mampu menyumbangkan satu pun emas karena mereka selalu kalah jauh di belakang tuan rumah selama babak final dan harus puas dengan enam perak, sementara Vietnam menyapu bersih delapan medali emas putri SEA Games.
Indonesia kehilangan dua medali pada nomor Women Single Scull dan Women Double Scull yang keduanya dimenangi atlet-atlet Vietnam sehingga Vietnam memimpin perolehan medali rowing SEA Games 2021 dengan 8 emas, 6 perak, dan 2 perunggu.
Basuki menyatakan perlu evaluasi untuk sektor putri karena selalu gagal ketika menghadapi Vietnam.
"Saya bilang jangan ada mental drop, seperti aduh, kita tidak bisa mengalahkan Vietnam. Apa pun yang terjadi, kita maksimal dulu, hasilnya tidak mengerti (urusan nanti),” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini.
Namun PODSI terbilang berhasil dalam mencapai target medali mengingat ada konsistensi dalam berlatih setelah tim nasional ditempatkan di Jatiluhur dan Pengalengan untuk menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas), selain beruji coba ke Bulgaria dan Belanda serta mengikuti turnamen tingkat Asia dan dunia.
"Ke depan, Indonesia sudah ditawari Presiden Asian Kano untuk menjadi penyelenggara kejuaraan Asia pada Desember 2022. Keputusannya diminta sebelum 23 Mei 2022, yes or no,” kata dia.
Cabang olahraga dayung akan berlanjut ke disiplin nomor kano/kayak yang akan memulai pertandingan pada 17-21 Mei. Menurut Basuki, Indonesia berpeluang menambah 7 sampai 8 medali emas.\