Boyolali, Jateng (ANTARA) - Kebun Raya (KR) Indrokilo Boyolali yang terletak di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, di Provinsi Jawa Tengah, telah menambah koleksi lima spesies pohon langka yang ditanam serentak di daerah itu, Rabu.
Pada acara penanaman lima spesies pohon langka di KR Indrokilo Boyolali tersebut secara simbolis dilakukan oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat, Ketua DPRD setempat, Marsono, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (KLH) setempat, Wiwis Trisiwi Handayani bersama jajarannya secara serentak bersamaan 23 kebun raya lainnya di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-205 Kebun Raya Bogor..
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) KR Indrokilo Boyolali, Lilik Triwahyuni kegiatan penanaman lima spesies pohon langka di KR Indrokilo yakni "Dalbergia latifolia" (sono keling), "Hopea odorata" (kayu merawan), "Garcinia dulcis (mundu), "Pterospermum javanicum" (bayur), dan "Vatica rassak" (kayu resak).
"Dengan penanaman lima pohon langka di KR Indrokilo, sehingga,koleksinya bertambah menjadi sekitar 1.400 pohon yang terdiri atasi berbagai spesies. Kami setiap tahunnya target tanam lima spesies tanaman langka untuk menambah koleksi di KR Indrokilo ini," katanya.
Menurut dia, penanaman lima spesies tersebut dapat memberikan pengetahuan kepada pengunjung dan diharapkan dapat mengembangkan serta membudidayakan tanaman yang sudah langka. Salah satunya spesies Dalbergia latifolia atau yang lebih dikenal dengan nama sono keling yang saat ini, sudah mulai jarang ditemui atau langka.
"Suatu ketika jika di habitat asli tanaman itu, tidak ada. Kami mempunyai stok untuk menghasilkan biji, untuk dikembangkan lagi. Kami kembalikan ke habitat aslinya. Jadi masyarakat masih dapat menikmati tanaman yang nyaris punah itu," kata Lilik Triwahyuni.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat yang hadir acara penanaman dalam rangkaian memeriahkan HUT Ke-205 KR Bogor yang jatuh tanggal 18 Mei mengatakan adanya KR Indrokilo yang diinisiasi oleh Bupati Boyolali sebelumnya, Seno Samodro, pada 2013 dapat memberikan edukasi kepada pengunjung terutama anak-anak generasi penerus di Kabupaten Boyolali.
"KR Indrokilo ini, dapat memberikan edukasi terbaik bagi anak-anak Kabupaten Boyolali, sehingga dapat tumbuh berkembang dan mencintai lingkungannya," katanya.
Masyarakat Kabupaten Boyolali khususnya anak-anak generasi ke depan diharapkan dapat memahami dan dapat diberikan pemahaman bahwa kekayaan lingkungan alam di negeri ini, yang melimpah khususnya di Boyolali perlu dijaga dan dirawat agar tetap lestari.
Pengunjung di wisata KR Indrokilo selain dapat menambah wawasan mengenai berbagai macam spesies tanaman di lahan seluas sekitar 8,9 hektare, juga bisa menikmati beberapa wahana.
Sementara itu, KR Indrokilo juga ada wahana lain yang dapat dinikmati para pengunjung yakni seperti Gerbang Pasingsingan, Bahtera Nabi Nuh, Air Terjun Niagara, Taman Paku, Taman Labirin, Viewing Point, Patung Sosro Birowo, Ecological House dan lainnya. Kebun raya ini, mampu menarik minat pengunjung hingga 1.500 orang setiap harinya dengan tiket masuk hanya cukup mengeluarkan Rp5.500/orang.
Pada acara penanaman lima spesies pohon langka di KR Indrokilo Boyolali tersebut secara simbolis dilakukan oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat, Ketua DPRD setempat, Marsono, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (KLH) setempat, Wiwis Trisiwi Handayani bersama jajarannya secara serentak bersamaan 23 kebun raya lainnya di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-205 Kebun Raya Bogor..
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) KR Indrokilo Boyolali, Lilik Triwahyuni kegiatan penanaman lima spesies pohon langka di KR Indrokilo yakni "Dalbergia latifolia" (sono keling), "Hopea odorata" (kayu merawan), "Garcinia dulcis (mundu), "Pterospermum javanicum" (bayur), dan "Vatica rassak" (kayu resak).
"Dengan penanaman lima pohon langka di KR Indrokilo, sehingga,koleksinya bertambah menjadi sekitar 1.400 pohon yang terdiri atasi berbagai spesies. Kami setiap tahunnya target tanam lima spesies tanaman langka untuk menambah koleksi di KR Indrokilo ini," katanya.
Menurut dia, penanaman lima spesies tersebut dapat memberikan pengetahuan kepada pengunjung dan diharapkan dapat mengembangkan serta membudidayakan tanaman yang sudah langka. Salah satunya spesies Dalbergia latifolia atau yang lebih dikenal dengan nama sono keling yang saat ini, sudah mulai jarang ditemui atau langka.
"Suatu ketika jika di habitat asli tanaman itu, tidak ada. Kami mempunyai stok untuk menghasilkan biji, untuk dikembangkan lagi. Kami kembalikan ke habitat aslinya. Jadi masyarakat masih dapat menikmati tanaman yang nyaris punah itu," kata Lilik Triwahyuni.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat yang hadir acara penanaman dalam rangkaian memeriahkan HUT Ke-205 KR Bogor yang jatuh tanggal 18 Mei mengatakan adanya KR Indrokilo yang diinisiasi oleh Bupati Boyolali sebelumnya, Seno Samodro, pada 2013 dapat memberikan edukasi kepada pengunjung terutama anak-anak generasi penerus di Kabupaten Boyolali.
"KR Indrokilo ini, dapat memberikan edukasi terbaik bagi anak-anak Kabupaten Boyolali, sehingga dapat tumbuh berkembang dan mencintai lingkungannya," katanya.
Masyarakat Kabupaten Boyolali khususnya anak-anak generasi ke depan diharapkan dapat memahami dan dapat diberikan pemahaman bahwa kekayaan lingkungan alam di negeri ini, yang melimpah khususnya di Boyolali perlu dijaga dan dirawat agar tetap lestari.
Pengunjung di wisata KR Indrokilo selain dapat menambah wawasan mengenai berbagai macam spesies tanaman di lahan seluas sekitar 8,9 hektare, juga bisa menikmati beberapa wahana.
Sementara itu, KR Indrokilo juga ada wahana lain yang dapat dinikmati para pengunjung yakni seperti Gerbang Pasingsingan, Bahtera Nabi Nuh, Air Terjun Niagara, Taman Paku, Taman Labirin, Viewing Point, Patung Sosro Birowo, Ecological House dan lainnya. Kebun raya ini, mampu menarik minat pengunjung hingga 1.500 orang setiap harinya dengan tiket masuk hanya cukup mengeluarkan Rp5.500/orang.