Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun instalasi pengolahan air yang bersumber dari Seropan supaya tidak keruh.
Direktur PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan masalah air keruh yang dihadapi pelanggan masih terus terjadi, khususnya saat musim hujan.
Dari 16.800 pelanggan, 11.500 di antaranya mengeluhkan keruhnya air.
“Kami coba urai masalah ini dengan membuat instalasi pengelolaan air (IPA). Rencana detail teknis (DED), rencana anggaran biaya (RAB) sudah kita ajukan di Ciptakarya Kementerian PUPR sembari menunggu dana kami siapkan lahan yang akan digunakan,” kata Toto.
Ia mengatakan pihaknya juga menjelaskan dalam rapat sinkronisasi program pembangunan IPA tersebut akan memiliki kapasitas 200 liter per detik. Pembangunan akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pembangunan akan dilakukan untuk kapasitas 100 liter per detik.
“Harapan kami jika ini nanti terbangun air yang diangkat dari sumber akan kami olah dulu baru disalurkan ke masyarakat jadi permasalahan air keruh dapat teratasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Gunung Kidul Irawan Jatmiko mengatakan pematangan lahan IPA Seropan akan memakan biaya Rp626 juta. Tahap awal akan melakukan pembangunan dinding penahanan, dan perataan lahan serta pembuatan akses jalan.
“Kami siapkan lahan untuk pembangunan IPA terlebih dahulu sembari menunggu dana yang sudah kita usulkan ke Kementerian PUPR,” katanya.
Dalam usulan tersebut rencananya pembangunan IPA tahap pertama kapasitas 100 liter per detik akan menelan anggaran kurang lebih Rp52 miliar. Sementara untuk tahap kedua dengan kapasitas 100 liter per detik dan jaringan akan menelan anggaran kurang lebih Rp132 miliar.
“Usulan ini sudah kami sampaikan semoga segera terealisasi,” katanya.
Bupati Gunung Kidul Sunaryanta berharap pembangunan IPA Seropan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat Gunung Kidul tentang masalah air baik keruh maupun sulitnya mendapatkan air bersih.
“Koordinasi kita harapkan terus dilakukan dengan pihak pihak terkait. Sehingga semua bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan tentunya untuk kemakmuran masyarakat,” katanya.
Ground breaking pematangan lahan ditandai dengan pengerukan menggunakan excavator yang langsung dikemudikan oleh Bupati Gunung Kidul Sunaryanta bersama Ketua DPRD Gunung Kidul Endah Subekti Kuntariningsih serta disaksikan kepala OPD terkait.
Menurut data sumber Seropan memiliki area layanan yang sangat luas. Meliputi tujuh kapanewon/kecamatan di antaranya Wonosari, Semanu, Ponjong, Karangmojo, Semin, Ngawen dan Rongkop. Dengan jumlah total sambungan rumah (SR) 16.857 unit.
Direktur PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan masalah air keruh yang dihadapi pelanggan masih terus terjadi, khususnya saat musim hujan.
Dari 16.800 pelanggan, 11.500 di antaranya mengeluhkan keruhnya air.
“Kami coba urai masalah ini dengan membuat instalasi pengelolaan air (IPA). Rencana detail teknis (DED), rencana anggaran biaya (RAB) sudah kita ajukan di Ciptakarya Kementerian PUPR sembari menunggu dana kami siapkan lahan yang akan digunakan,” kata Toto.
Ia mengatakan pihaknya juga menjelaskan dalam rapat sinkronisasi program pembangunan IPA tersebut akan memiliki kapasitas 200 liter per detik. Pembangunan akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pembangunan akan dilakukan untuk kapasitas 100 liter per detik.
“Harapan kami jika ini nanti terbangun air yang diangkat dari sumber akan kami olah dulu baru disalurkan ke masyarakat jadi permasalahan air keruh dapat teratasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Gunung Kidul Irawan Jatmiko mengatakan pematangan lahan IPA Seropan akan memakan biaya Rp626 juta. Tahap awal akan melakukan pembangunan dinding penahanan, dan perataan lahan serta pembuatan akses jalan.
“Kami siapkan lahan untuk pembangunan IPA terlebih dahulu sembari menunggu dana yang sudah kita usulkan ke Kementerian PUPR,” katanya.
Dalam usulan tersebut rencananya pembangunan IPA tahap pertama kapasitas 100 liter per detik akan menelan anggaran kurang lebih Rp52 miliar. Sementara untuk tahap kedua dengan kapasitas 100 liter per detik dan jaringan akan menelan anggaran kurang lebih Rp132 miliar.
“Usulan ini sudah kami sampaikan semoga segera terealisasi,” katanya.
Bupati Gunung Kidul Sunaryanta berharap pembangunan IPA Seropan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat Gunung Kidul tentang masalah air baik keruh maupun sulitnya mendapatkan air bersih.
“Koordinasi kita harapkan terus dilakukan dengan pihak pihak terkait. Sehingga semua bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan tentunya untuk kemakmuran masyarakat,” katanya.
Ground breaking pematangan lahan ditandai dengan pengerukan menggunakan excavator yang langsung dikemudikan oleh Bupati Gunung Kidul Sunaryanta bersama Ketua DPRD Gunung Kidul Endah Subekti Kuntariningsih serta disaksikan kepala OPD terkait.
Menurut data sumber Seropan memiliki area layanan yang sangat luas. Meliputi tujuh kapanewon/kecamatan di antaranya Wonosari, Semanu, Ponjong, Karangmojo, Semin, Ngawen dan Rongkop. Dengan jumlah total sambungan rumah (SR) 16.857 unit.