Gunung Kidul optimalkan kapasitas produksi mata air Seropan

id Sungai Bawah Tanah Seropan,PDAM Tirta Handayani,Gunung Kidul

Gunung Kidul optimalkan kapasitas produksi mata air Seropan

Direktur Teknik PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - PDAM Tirta Handayani Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengoptimalkan kapasitas produksi di sumber mata air Sungai Bawah Tanah Seropan dari semula 175 liter per detik menjadi 200 liter per detik untuk meningkatkan kualitas layanan.

Direktur Teknik PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto, di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan potensi sumber mata air di Sungai Bawah Tanah Seropan sebesar 950 liter per detik baru dimanfaatkan sebanyak 175 liter per detik.

"Kami selaku pengelola sumber tersebut berencana melakukan optimalisasi kapasitas produksi. Tujuan dari optimalisasi ini untuk meningkatkan kualitas layanan khususnya bagi pelanggan di wilayah Kecamatan Semanu, Semin, Tepus hingga Rongkop," kata Toto Sugiharto.

Ia mengatakan PDAM Tirta Handayani telah melakukan kajian untuk meningkatkan pemanfaatan sumber air di Seropan. Menurut dia, dari sisi kajian diketahui bahwa potensinya belum dimaksimalkan karena masih banyak air yang terbuang tanpa dimanfaatkan.

"Potensi sumber mata air Sungai Bawah Tanah Seropan mencapai 950 liter per detik. Untuk itu, kami berencana meningkatkan kapasitas produksi di sumber ini dari semula 175 liter per detik menjadi 200 liter per detik," katanya.

Dia mengatakan adanya tambahan produksi ini harus dibarengi dengan penambahan mesin pompa sehingga peningkatan sumber air bisa dimaksimalkan. Dengan penambahan kapasitas produksi ini, maka dapat meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan agar pasokan air bisa lebih stabil dan lancar.

"Tentunya kita tidak bisa sendirian karena butuh partisipasi dari pemerintah, baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten,” katanya.

Sementara itu Komandan Kodim 0730/Gunung Kidul Letkol Inf Noppy Laksana Armyanto mengatakan mengikuti survei untuk optimalisasi pemanfaatan sumber air di Seropan. Menurut dia, anggota Kodim 0730 berkomitmen membantu dalam merealisasikan hal tersebut sehingga kebutuhan pasokan air di masyarakat bisa lebih terjamin.

Partispasi dalam pengangkatan sumber air ini bukan hal baru. Pasalnya, kegiatan yang sama juga telah dilakukan di sumber air Pulejajar di Desa Jepitu, Girisubo. Kodim 0730 ingin membantu dalam upaya mengatasi krisis air bersih, khususnya saat kemarau.

"Kami siap membantu termasuk koordinasi dengan BBWSO terkait dengan pemanfaatan sumber,” katanya.