Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menawarkan empat program kerja sama yakni penanganan sampah, transportasi perkotaan, lingkungan, dan air dengan Bank Dunia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi ini.
Empat program itu ditawarkan Sultan HB X kepada para perwakilan Bank Dunia dalam pertemuan di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Senin.
"Sebetulnya banyak program yang ditawarkan kepada World Bank, tetapi Gubernur (Sultan HB X) menawarkan empat program utama, yakni sampah, transportasi perkotaan, lingkungan, dan air," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Beny Suharsono usai mendampingi Sri Sultan.
Menurut Beny, Gubernur DIY berharap Bank Dunia bisa memberikan dukungannya terkait empat program tersebut untuk dapat mendorong pertumbuhan wilayah di DIY, sehingga ketimpangan antar wilayah di DIY semakin rendah.
"Kalau bisa empat program yang ditawarkan Pak Gubernur ini bisa dibantu Bank Dunia, tentu akan semakin baik. Apalagi Pemda DIY saat ini juga sudah akan didukung oleh Green Infrastructure Initiative (GII) yang bekerja sama dengan Pemerintah Federal Jerman," ujar dia.
Beny mengatakan kunjungan perwakilan Bank Dunia ke DIY antara lain untuk melihat secara langsung bagaimana penanganan stunting oleh Pemda DIY maupun pemerintah kabupaten/kota di DIY.
Dengan mengetahui cara penanganan stunting di DIY, menurut dia, Bank Dunia dapat menilai, melakukan analisa, dan menularkan program sukses penanganan stunting ke daerah lain di Indonesia.
"Kalau untuk DIY sendiri, isu-isu soal kemiskinan dan ketimpangan antarwilayah masih menjadi isu sentral di kita yang harus diselesaikan bersama. Karena sudah semestinya orang yang sejahtera, orang bahagia itu diikuti dengan peningkatan kesejahteraan. Harapannya, upaya DIY ini bisa didorong oleh World Bank,” katanya.
Para perwakilan Bank Dunia yang hadir pada pertemuan makan siang dengan Sultan adalah Direktur Eksekutif Bank Dunia Mohd Hassan Ahmad, Direktur Bank Dunia untuk Negara Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen, Manager Operasional Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Bolormaa Amgaabazar, dan Penasehat Senior Direktur Eksekutif Timothy Toh.
Empat program itu ditawarkan Sultan HB X kepada para perwakilan Bank Dunia dalam pertemuan di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Senin.
"Sebetulnya banyak program yang ditawarkan kepada World Bank, tetapi Gubernur (Sultan HB X) menawarkan empat program utama, yakni sampah, transportasi perkotaan, lingkungan, dan air," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Beny Suharsono usai mendampingi Sri Sultan.
Menurut Beny, Gubernur DIY berharap Bank Dunia bisa memberikan dukungannya terkait empat program tersebut untuk dapat mendorong pertumbuhan wilayah di DIY, sehingga ketimpangan antar wilayah di DIY semakin rendah.
"Kalau bisa empat program yang ditawarkan Pak Gubernur ini bisa dibantu Bank Dunia, tentu akan semakin baik. Apalagi Pemda DIY saat ini juga sudah akan didukung oleh Green Infrastructure Initiative (GII) yang bekerja sama dengan Pemerintah Federal Jerman," ujar dia.
Beny mengatakan kunjungan perwakilan Bank Dunia ke DIY antara lain untuk melihat secara langsung bagaimana penanganan stunting oleh Pemda DIY maupun pemerintah kabupaten/kota di DIY.
Dengan mengetahui cara penanganan stunting di DIY, menurut dia, Bank Dunia dapat menilai, melakukan analisa, dan menularkan program sukses penanganan stunting ke daerah lain di Indonesia.
"Kalau untuk DIY sendiri, isu-isu soal kemiskinan dan ketimpangan antarwilayah masih menjadi isu sentral di kita yang harus diselesaikan bersama. Karena sudah semestinya orang yang sejahtera, orang bahagia itu diikuti dengan peningkatan kesejahteraan. Harapannya, upaya DIY ini bisa didorong oleh World Bank,” katanya.
Para perwakilan Bank Dunia yang hadir pada pertemuan makan siang dengan Sultan adalah Direktur Eksekutif Bank Dunia Mohd Hassan Ahmad, Direktur Bank Dunia untuk Negara Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen, Manager Operasional Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Bolormaa Amgaabazar, dan Penasehat Senior Direktur Eksekutif Timothy Toh.