Gunungkidul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menurunkan tim untuk membantu penanganan tanah longsor di tiga padukuhan.
Menurut Kepala BPBD Gunungkidul Purwono, hujan deras yang turun sejak Minggu (2/10) hingga Senin pagi menyebabkan tanah longsor di Padukuhan Kedungpoh lor di Kalurahan/Desa Kedungpoh, Padukuhan Sawur di Desa Sawahan, dan Padukuhan Srumbung di Desa Pengkok.
"Kami mengirimkan tiga tim untuk membantu membersihkan material longsoran. Tadi langsung dikirim tim ke lokasi. Untuk korban jiwa tidak ada," kata Purwono di Gunungkidul, Senin.
Menurut dia, tanah longsor yang terjadi pukul 05.25 WIB di Padukuhan Kedungpoh menimbulkan longsoran material sepanjang 12 meter dan tinggi sekitar lima meter.
Sementara di Padukuhan Sawur, talud yang berada sekitar satu meter dari sekolah taman kanak-anak ambrol pada pukul 02.30 WIB.
Di samping itu, tanah longsor terjadi di Padukuhan Srumbung. Longsoran tanah sepanjang sekitar tujuh meter dengan tinggi sekitar tiga meter menutupi bagian jalan di daerah itu.
"Berdasarkan laporan dari tim reaksi cepat, material longsor sudah terkondisi dengan baik," kata Purwono.
Dia mengatakan bahwa BPBD Gunungkidul berkoordinasi dengan pemerintah kapanewon/kecamatan hingga desa untuk memetakan area-area rawan bencana.
"Kami sudah memetakan wilayah berpotensi tanah longsor dan potensi bencana lainnya. Setiap kecamatan sudah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dan TRC (tim reaksi cepat) siap membantu dalam penanganan," katanya.
Ia juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan memantau informasi prakiraan cuaca yang disiarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kami berharap masyarakat lebih peka terhadap kondisi alam. Dan masyarakat tinggal di zona merah tanah longsor, bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan lama, segera mengungsi ke tempat aman," katanya.
Menurut Kepala BPBD Gunungkidul Purwono, hujan deras yang turun sejak Minggu (2/10) hingga Senin pagi menyebabkan tanah longsor di Padukuhan Kedungpoh lor di Kalurahan/Desa Kedungpoh, Padukuhan Sawur di Desa Sawahan, dan Padukuhan Srumbung di Desa Pengkok.
"Kami mengirimkan tiga tim untuk membantu membersihkan material longsoran. Tadi langsung dikirim tim ke lokasi. Untuk korban jiwa tidak ada," kata Purwono di Gunungkidul, Senin.
Menurut dia, tanah longsor yang terjadi pukul 05.25 WIB di Padukuhan Kedungpoh menimbulkan longsoran material sepanjang 12 meter dan tinggi sekitar lima meter.
Sementara di Padukuhan Sawur, talud yang berada sekitar satu meter dari sekolah taman kanak-anak ambrol pada pukul 02.30 WIB.
Di samping itu, tanah longsor terjadi di Padukuhan Srumbung. Longsoran tanah sepanjang sekitar tujuh meter dengan tinggi sekitar tiga meter menutupi bagian jalan di daerah itu.
"Berdasarkan laporan dari tim reaksi cepat, material longsor sudah terkondisi dengan baik," kata Purwono.
Dia mengatakan bahwa BPBD Gunungkidul berkoordinasi dengan pemerintah kapanewon/kecamatan hingga desa untuk memetakan area-area rawan bencana.
"Kami sudah memetakan wilayah berpotensi tanah longsor dan potensi bencana lainnya. Setiap kecamatan sudah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dan TRC (tim reaksi cepat) siap membantu dalam penanganan," katanya.
Ia juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan memantau informasi prakiraan cuaca yang disiarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kami berharap masyarakat lebih peka terhadap kondisi alam. Dan masyarakat tinggal di zona merah tanah longsor, bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan lama, segera mengungsi ke tempat aman," katanya.