Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB melonajk setelah jatuhnya imbal hasil obligasi Pemerintah AS dan penurunan dolar.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terangkat 28,5 dolar AS atau 1,67 persen, menjadi ditutup pada 1.730,50 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran tertinggi sesi 1.738,70 dolar AS dan terendah sesi di 1.704,00 dolar AS.

Emas berjangka melonjak 30 dolar AS atau 1,79 persen menjadi 1.702,00 dolar AS setelah terdongkrak 3,40 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.672,00 dolar AS pada Jumat (30/9/2022), dan turun tipis 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.668,60 dolar AS pada Kamis (29/9/2022).

Dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah anjlok di tengah harapan bahwa tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi akan memaksa Federal Reserve untuk mendinginkan laju kenaikan suku bunganya.

Dolar kian menjauh dari level tertinggi 20 tahun yang dicapai baru-baru ini, dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, merosot 1,5 persen menjadi 110,0690.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas naik 28,5 dolar dipicu lemahnya dolar-imbal hasil obligasi jatuh

Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024