Jakarta (ANTARA) - Lead Co-Chair T20 Indonesia Bambang Brodjonegoro menyatakan investasi dan kemitraan antara publik dan swasta merupakan kunci menciptakan infrastruktur tangguh.
“Satu masalah khusus yang perlu kita tangani adalah skema pembiayaan pembangunan infrastruktur di mana investasi dan kemitraan publik-swasta adalah salah satu kunci,” katanya dalam T20 Special Event: Sustainable Infrastructure Investment and Financing (SIIF) di Jakarta, Selasa.
Ia menuturkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan harus dikembangkan karena akan menjadi katalis untuk mewujudkan pemulihan yang hanya dapat dilaksanakan dengan pendekatan multilateralisme dan kerja sama internasional yang koheren dan inklusif.
Investasi yang lebih besar pun, katanya, dibutuhkan oleh negara-negara berkembang berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah karena permasalahan mengenai infrastruktur mereka lebih kompleks, antara lain terkait dengan ketersediaan air dan sanitasi, energi, listrik, serta transportasi.
Terlebih, katanya, pembangunan berkelanjutan yang merupakan agenda prioritas ini susah terwujud karena adanya keterbatasan kapasitas fiskal sehingga diperlukan pendanaan kreatif dan inovatif terutama bagi negara miskin dan berkembang.
Oleh sebab itu, Bambang mengatakan skema kemitraan publik-swasta atau public private partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) ini menjadi jawaban untuk mengembangkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Co-chair T20: Kemitraan publik-swasta kunci infrastruktur tangguh
“Satu masalah khusus yang perlu kita tangani adalah skema pembiayaan pembangunan infrastruktur di mana investasi dan kemitraan publik-swasta adalah salah satu kunci,” katanya dalam T20 Special Event: Sustainable Infrastructure Investment and Financing (SIIF) di Jakarta, Selasa.
Ia menuturkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan harus dikembangkan karena akan menjadi katalis untuk mewujudkan pemulihan yang hanya dapat dilaksanakan dengan pendekatan multilateralisme dan kerja sama internasional yang koheren dan inklusif.
Investasi yang lebih besar pun, katanya, dibutuhkan oleh negara-negara berkembang berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah karena permasalahan mengenai infrastruktur mereka lebih kompleks, antara lain terkait dengan ketersediaan air dan sanitasi, energi, listrik, serta transportasi.
Terlebih, katanya, pembangunan berkelanjutan yang merupakan agenda prioritas ini susah terwujud karena adanya keterbatasan kapasitas fiskal sehingga diperlukan pendanaan kreatif dan inovatif terutama bagi negara miskin dan berkembang.
Oleh sebab itu, Bambang mengatakan skema kemitraan publik-swasta atau public private partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) ini menjadi jawaban untuk mengembangkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Co-chair T20: Kemitraan publik-swasta kunci infrastruktur tangguh