Bantul (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan kegiatan Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) serentak di jenjang SMP dan SMA sederajat beberapa hari lalu relevan dengan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di sekolah.
"Dalam Kurikulum Merdeka, Pemilos ini relevan dan sangat implementatif sekali, karena di dalam Kurikulum Merdeka ada P5, yaitu projects penguatan profil pelajar Pancasila," kata Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko di Bantul, Jumat.
Pada Rabu (12/10), 188 sekolah mulai jenjang SMP dan SMA sederajat se-kabupaten ini melaksanakan Pemilos secara daring atau e-Pemilos serentak, kegiatan yang difasilitasi pemerintah daerah dan KPU itu, bertujuan untuk memberikan pendidikan demokrasi bagi siswa.
Dia mengatakan Pemilos salah satu kegiatan projects, dan semuanya pihak langsung terlibat, semua siswa dibimbing oleh guru bahkan sejumlah instansi dari luar institusi pendidikan ikut membimbing dan memfasilitasi.
"Di luar ada KPU, Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik), Kominfo, Tata Pemerintahan terlibat di sana, ini sangat relevan untuk implementasi kurikulum merdeka, ini hal yang sangat bagus dan belum semua kabupaten melaksanakan, nah Bantul sudah melaksanakan," katanya.
Isdarmoko mengatakan dalam Pemilos, semua sekolah yang sudah dikoordinasikan dengan Kesbangpol dan KPU diberikan pembelajaran tentang bagaimana membentuk kepanitiaan tingkat sekolah, kemudian juga tahapan penjaringan calon ketua OSIS dengan syarat syarat tertentu.
Selanjutnya, kata dia, tahapan kampanye calon, kegiatan lainnya adalah pendataan atau pemutakhiran data pemilih hingga penetapan calon terpilih juga dilaksanakan rangkaian seperti kegiatan pemilu pada umumnya.
"Jadi tujuan Pemilos merupakan pembelajaran dalam kaitannya kehidupan berdemokrasi, jadi pendidikan politik ditanamkan kepada anak-anak sejak menjadi pelajar, sehingga mereka punya tanggung jawab ketika nanti sudah dewasa memenuhi hak pilih maupun dipilih," katanya.
Dia mengatakan siswa juga diberikan pemahaman bagaimana memilih pemimpin yang baik, kriteria seperti apa, dan harus bagaimana termasuk ketika mereka terlibat dalam kepanitiaan pemilihan.
"Ini sudah luar biasa, anak anak kami dibekali dibimbing dan difasilitasi oleh Pemda Bantul, KPU dan Kesbangpol yang memberikan pembelajaran ini," katanya.
"Dalam Kurikulum Merdeka, Pemilos ini relevan dan sangat implementatif sekali, karena di dalam Kurikulum Merdeka ada P5, yaitu projects penguatan profil pelajar Pancasila," kata Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko di Bantul, Jumat.
Pada Rabu (12/10), 188 sekolah mulai jenjang SMP dan SMA sederajat se-kabupaten ini melaksanakan Pemilos secara daring atau e-Pemilos serentak, kegiatan yang difasilitasi pemerintah daerah dan KPU itu, bertujuan untuk memberikan pendidikan demokrasi bagi siswa.
Dia mengatakan Pemilos salah satu kegiatan projects, dan semuanya pihak langsung terlibat, semua siswa dibimbing oleh guru bahkan sejumlah instansi dari luar institusi pendidikan ikut membimbing dan memfasilitasi.
"Di luar ada KPU, Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik), Kominfo, Tata Pemerintahan terlibat di sana, ini sangat relevan untuk implementasi kurikulum merdeka, ini hal yang sangat bagus dan belum semua kabupaten melaksanakan, nah Bantul sudah melaksanakan," katanya.
Isdarmoko mengatakan dalam Pemilos, semua sekolah yang sudah dikoordinasikan dengan Kesbangpol dan KPU diberikan pembelajaran tentang bagaimana membentuk kepanitiaan tingkat sekolah, kemudian juga tahapan penjaringan calon ketua OSIS dengan syarat syarat tertentu.
Selanjutnya, kata dia, tahapan kampanye calon, kegiatan lainnya adalah pendataan atau pemutakhiran data pemilih hingga penetapan calon terpilih juga dilaksanakan rangkaian seperti kegiatan pemilu pada umumnya.
"Jadi tujuan Pemilos merupakan pembelajaran dalam kaitannya kehidupan berdemokrasi, jadi pendidikan politik ditanamkan kepada anak-anak sejak menjadi pelajar, sehingga mereka punya tanggung jawab ketika nanti sudah dewasa memenuhi hak pilih maupun dipilih," katanya.
Dia mengatakan siswa juga diberikan pemahaman bagaimana memilih pemimpin yang baik, kriteria seperti apa, dan harus bagaimana termasuk ketika mereka terlibat dalam kepanitiaan pemilihan.
"Ini sudah luar biasa, anak anak kami dibekali dibimbing dan difasilitasi oleh Pemda Bantul, KPU dan Kesbangpol yang memberikan pembelajaran ini," katanya.