Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melanjutkan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga karena cakupan mencapai 43,42 persen atau 233.842 dari total 538.559 sasaran.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gunungkidul Sidig Hery Sukoco di Gunungkidul, Senin, mengatakan sepekan terakhir terjadi kekosongan vaksin COVID-19.

Namunm Dinkes Gunungkidul kembali mendapatkan distribusi vaksin COVID-19 dari Dinkes DIY 550 vial jenis vaksin Pfizer.

Saat ini, Dinkes telah mengajukan vaksin tersebut ke Dinkes Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Jadi hanya sekitar seminggu terakhir ini kita benar-benar kosong stok vaksin, dan hari ini sudah ambil ke provinsi (DIY, red.)," kata dia.

Ia mengatakan 550 vial itu untuk reguler dosis 1-2 bisa 3.300 dosis, kalau untuk vaksinasi penguat semua bisa sekitar 4.000 dosis.

Ia berharap, tambahan vaksin ini dapat meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 l, baik dosis pertama, kedua, maupun penguat.

"Kami berharap vaksin ini mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19. Saat ini, cakupan vaksinasi capaian dosis pertama di Gunungkidul mencapai 91,42 persen dan dosis kedua mencapai 81,76 persen," katanya.

Rencananya, vaksinasi kembali dimulai Selasa (1/11). Pelayanan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di 18 kecamatan/kapanewon di Gunungkidul.

"Hari ini diambil dan besok sudah pelayanan. Untuk jumlah vaksin yang kita dapat 550 vial dan itu hanya satu jenis Pfizer," katanya.

Sidig mempersilakan masyarakat yang ingin menjalani vaksinasi untuk ke kantor Dinkes.

"Besok Kamis di Kantor Dinkes dari 08.00 WIB sampai 11.00 WIB," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan pihaknya sudah tidak memiliki stok vaksin COVID-19 di gudang karena sisa vaksin tersebar di seluruh puskesmas yang mencukupi untuk melayani masyarakat hingga pekan depan.

"Jadi untuk stok di Dinkes sudah kosong, di Dinkes provinsi juga demikian. Dari pusat, informasinya belum ada pasokan lagi," kata dia.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024