Yogyakarta (ANTARA) - PollingKita.com yang diinisiasi oleh pekerja sosial milenial digelar untuk menjajaki aspirasi pekerja sosial Indonesia tentang sosok calon ketua umum Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) yang akan dipilih dalam Kongres Ke-7 pada 11 November 2022 mendatang.
Polling sejak 29 Oktober hingga pelaksanaan debat kandidat pada Rabu (2/11) malam, menempatkan Dr. Pujiono, MSW, pekerja sosial praktisi tataran global menjadi kandidat terkuat dengan 60 persen suara, mengungguli Dwi Yuliani, akademisi dari perguruan tinggi Kementerian Sosial yang hanya memperoleh 40 persen suara.
Menanggapi hasil polling tersebut, Ketua DPD IPSPI Jawa Tengah Heru mengatakan, hasil polling sebagai gambaran kehendak warga profesi agar IPSPI dapat dipimpin oleh seorang praktisi.
"Semangat (hasil polling) ini sudah dikonfirmasi sama seperti aspirasi kebanyakan Dewan Pengurus Daerah se Indonesia," kata Heru, Kamis (3/11).
Menurut Heru, Organisasi Pekerja Sosial IPSPI akan menyelenggarakan Kongres Ke-7 pada 11 November nanti, yang salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum. Meskipun pemilihan itu akan berdasarkan suara DPD, sudah seharusnya vox populi dalam polling itu akan juga tercermin menjadi pemenangan Dr. Pujiono.
Sosok Dr. Pujiono dikenal sebagai pekerja sosial yang menjadi Sherpa mewakili gerakan LSM Kemanusiaan di seluruh belahan dunia selatan (the Global South ) di platform global reformasi kemanusiaan yang disebut the Grand Bargain 2.0.
Di Indonesia, dia memprakarsai Sekretariat Jaringan Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia (Sejajar) pada awal pandemi. Kemudian dilanjutkan dengan menggalang tujuh jaringan terbesar di Indonesia untuk membentuk Aliansi Pembangunan-Kemanusiaan Indonesia (AP-KI) dengan anggota lebih dari 900 LSM se-Indonesia.
"Agenda Pak Pujiono untuk mendorong otonomi Dewan Pengurus Daerah dan memuliakan anggota merupakan angin segar bagi masa depan profesi pekerjaan sosial," kata Heru.
Sebelumnya pada Rabu malam (2/11) telah digelar debat kandidat Ketua Umum IPSPI di Chanel YouTube IPSPI. Debat ini menjadi referensi penting bagi para pekerja sosial profesional untuk menentukan pilihan pada calon Ketua Umum dalam Kongres IPSPI 11 November 2022 di Depok, Jawa Barat, yang akan diikuti secara daring oleh seluruh pekerja sosial profesional Indonesia.
"Banyak harapan yang disematkan kepada Dr. Pujiono untuk otonomi daerah supaya mereka dapat secara hands on mendorong, membantu, dan melindungi para pekerja sosial di garis depan," katanya.
"Polling ini menunjukkan suara arus bawah bahwa ada keinginan Pak Pujiono sebagai praktisi bisa memimpin IPSPI untuk periode selanjutnya. Pemilihan ini akan menentukan arah ke depan dan nasib profesi pekerjaan sosial di Indonesia," kata Heru.
Polling sejak 29 Oktober hingga pelaksanaan debat kandidat pada Rabu (2/11) malam, menempatkan Dr. Pujiono, MSW, pekerja sosial praktisi tataran global menjadi kandidat terkuat dengan 60 persen suara, mengungguli Dwi Yuliani, akademisi dari perguruan tinggi Kementerian Sosial yang hanya memperoleh 40 persen suara.
Menanggapi hasil polling tersebut, Ketua DPD IPSPI Jawa Tengah Heru mengatakan, hasil polling sebagai gambaran kehendak warga profesi agar IPSPI dapat dipimpin oleh seorang praktisi.
"Semangat (hasil polling) ini sudah dikonfirmasi sama seperti aspirasi kebanyakan Dewan Pengurus Daerah se Indonesia," kata Heru, Kamis (3/11).
Menurut Heru, Organisasi Pekerja Sosial IPSPI akan menyelenggarakan Kongres Ke-7 pada 11 November nanti, yang salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum. Meskipun pemilihan itu akan berdasarkan suara DPD, sudah seharusnya vox populi dalam polling itu akan juga tercermin menjadi pemenangan Dr. Pujiono.
Sosok Dr. Pujiono dikenal sebagai pekerja sosial yang menjadi Sherpa mewakili gerakan LSM Kemanusiaan di seluruh belahan dunia selatan (the Global South ) di platform global reformasi kemanusiaan yang disebut the Grand Bargain 2.0.
Di Indonesia, dia memprakarsai Sekretariat Jaringan Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia (Sejajar) pada awal pandemi. Kemudian dilanjutkan dengan menggalang tujuh jaringan terbesar di Indonesia untuk membentuk Aliansi Pembangunan-Kemanusiaan Indonesia (AP-KI) dengan anggota lebih dari 900 LSM se-Indonesia.
"Agenda Pak Pujiono untuk mendorong otonomi Dewan Pengurus Daerah dan memuliakan anggota merupakan angin segar bagi masa depan profesi pekerjaan sosial," kata Heru.
Sebelumnya pada Rabu malam (2/11) telah digelar debat kandidat Ketua Umum IPSPI di Chanel YouTube IPSPI. Debat ini menjadi referensi penting bagi para pekerja sosial profesional untuk menentukan pilihan pada calon Ketua Umum dalam Kongres IPSPI 11 November 2022 di Depok, Jawa Barat, yang akan diikuti secara daring oleh seluruh pekerja sosial profesional Indonesia.
"Banyak harapan yang disematkan kepada Dr. Pujiono untuk otonomi daerah supaya mereka dapat secara hands on mendorong, membantu, dan melindungi para pekerja sosial di garis depan," katanya.
"Polling ini menunjukkan suara arus bawah bahwa ada keinginan Pak Pujiono sebagai praktisi bisa memimpin IPSPI untuk periode selanjutnya. Pemilihan ini akan menentukan arah ke depan dan nasib profesi pekerjaan sosial di Indonesia," kata Heru.